HARIANHALMAHERA.COM–Kebijakan pemerintah pusat yang kembali memangkas dana transfer daerah dalam rangka penanggulangan Covid-19, membuat Pemprov Malut pusing tujuh keliling.
Sebab, pemotongan Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar 8 persen itu dipastikan membuat beban hutang Pemprov semakin menumpuk di tahun depan seiring dengan banyakanya kegiatan fisik yang bertopensi tidka bisa dibayar di tahun ini
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Pendapat Aset Daerah (BPKPAD) Malut Ahmad Purbaya mengakui pemotongan dana transfer yang terjadi di pertenagan tahun anggaran ini mempengaruhi siklus belanja daerah.
”Kegiatan kita sudah jalan, dengan pemotongan dana transfer ini sangat berpengaruh, bisa menimbulkan utang tahun depan. Karena pekerjaan sudah terkontrak tapi anggaran tiba-tiba dipotong,”katanya.
Namun, Purbaya sendiri belum bisa memastikan berapa besar DAU yang akan dipangkas dan berapa kegiatan yang akan jadi hutang karena masih dilakukan perhitungan. ”Pemotongan hanya DAU saja sehingga kami masih menghitung berapa yang dipangkas dan kegiatan apa saja terpaksa jadi hutang tahun depan,”singkatnya.(lfa/pur)
