HARIANHALMAHERA.COM–Pemerintah pusat mulai mengevaluasi seluruh pelabuhan yang disinggahi kapal tol laut termasuk 12 pelabuhan yang berada di Malut.
Evaluasi yang dilalukan langsunh Kementrian Perhubungan (Kemenhub) ini untuk mengetahui sejauh mana efektifitas dari kehadiran tol laut.
Mengingat, ada sebagian pelabuhan tol laut di Malut yang sampai saat ini sepi dari aktivitas bongkar muat.
“Pemerintah sayangkan, jika setiap pelabuhan yang disinggahi kapal tol laut, angkutan barang di pelabuhan tersebut jumlahnya sedikit, maka dari itu dievaluasi,” terang Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Malut Armin Zakaria Rabu (10/8)
12 pelabuhan yang disinggahi kapal tol laut di Malut diantaranya empat pelabuhan di Halsel, satu Pelabuhan di Taliabu, 1 pelabuhan di Kepulauan Sula, 1 pelabuhan di Tidore, 1 pelabuhan di Halbar, 1 pelabuhan di Halteng, 1 pelabuhan di Haltim, 1 di Halmahera Utara dan 1 di Pulau Morotai.
“Maka dari beberapa pelabuhan itu, angkutan barang melalui kapal tol laut itu sspertu di Galela itu angkutan barang sangat sedikit sehingga akan dievaluasi,” tukas Armin.
Hanya saja Armin belum bisa memastikan langkah apa yang akan dilakukan pemerintah atas pelabuhan-pelabuhan to laut yang dinilai sepi.
Apakah ditutup atau rute pelayaran kapal diubah. Mengingat banyak pengusaha memilih menggunakan kapal kontainer swasta ketimbang menggunakan kapal tol laut dikarenakan salah satu penyebabnya kapal tol laut mengambil rute dari Makassar, padahal hampir 100 persen barang dari Malut dipasok dari Surabaya. Selain itu, waktu tiba kapal pun terlalu lama. (lfa/pur)