FeatureMaluku Utara

Kiprah Korem 152/Baabullah Dalam Menangani Stunting Di Wilayah

×

Kiprah Korem 152/Baabullah Dalam Menangani Stunting Di Wilayah

Sebarkan artikel ini
SEJUK: sentuhan pelukan Danrem 152/Baabullah bagi anak-anak stunting di Malut

“Kelak perang paling dasyat yang dihadapi generasi penerus bangsa bukan lagi melawan penjajah, melainkan perjuangan menghadapi masalah pada bangsa sendiri hingga musuh dalam diri sendiri”

HARIANHALMAHERA.COM– Pepatah tersebut merupakan rangakaian pesan-pesan yang terucap dari para pejuang terdahulu. Mulai dari sabda Nabi Muhammad SAW usai menang dalam perang Badar, pidato presiden pertama RI, Soekarno, setelah kemerdekaan NKRI hingga ucapan terakhir Banau, saat hendak di hukum gantung oleh penjajah Belanda gegara frontal memimpin rakyat Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat untuk mengusir penjajah keluar dari negeri Al Mulk. Ucapan mereka semua mengandung makna yang sama, yaitu selepas mereka akan ada tantangan lebih hebat yang menghadapi generasi penerus bangsa, karena musuh yang diperangi adalah sebangsa.

Apa yang disampaikan pejuang itu bukan tanpa sebab akibat. Mereka telah merenungi usai mengalami sendiri sehingga memikirkan fenomena dalam kehidupan akan terulang seperti roda yang terus berputar. Hal itu terbuktinya dengan rentetan tantangan yang kini dihadapi umat Nusanatara. Dari sejumlah permasalahan bangsa saat ini, ada dua hal yang tengah gencar ‘diperangi” untuk mempertahankan benteng kehidupan, yaitu KRISIS KETAHANAN PANGAN dan STUNTING.

Danrem 152/Baabullah bersama rombongannya tinjau program pangan di Kabupaten Halteng pada Maret 2023

Alhasil, negara telah memberi tongkat komando pada TNI untuk tampil sebagai garda terdepan dalam melawan tantangan tersebut. Berbekal ‘munisi’ amanah tersebut, TNI pun secara sistematis dan massif telah lancarkan serangan ‘rudal program’ untuk hindari kekalahan, bahkan menyiapkan segudang munisi program untuk membentengi rakyat dari busung lapar atau dikenal penyakit stunting.

Perang melawan stunting sendiri, dimana negara melalui BKKN telah mendapuk Kasad Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman, SE.,M.M sebagai panglima tertinggi dalam memerangi musuh busung lapar alias gizi buruk. Jenderal Dudung pun dikukuhkan sebagai Duta Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) lantaran memiliki jiwa social tinggi hingga berkarakter tangguh dalam menolong rakyat.

Itu terbukti dengan sejumlah terobosannya. Salah satu dilakukan beliau adalah dikerahkan para prajurit ditengah-tengah rakyat untuk membantu mengangkat ‘bambu runcing’ melawan kesulitan hidup dalam bentuk apapun. Amanah tersebut diterjukan ke seluruh jajaran TNI AD yang tersebar di negeri Nusantara ini. Distrik-distrik pun secara massif dengungkan ‘perang melawan stunting’.

pemberian bantuan sembako sekaligus nutrisi untuk anak-anak stunting pada Agustus 2023 kemarin

Di negeri jazirah Al Mulk sendiri, Korem 152/Baabulah dan jajaran Kodim tak henti-hentinya bergelirya menantang krisis pangan hingga stunting. Mereka pun keluar masuk rumah hanya untuk santuni kaum duafa terutama anak-anak yang terlahir dari keluarga keterbatasan ekonomi yang terdampak stunting. Bahkan tak canggung, Danrem 152/Baabullah, Brigjen TNI. Elkines Vilando Dewangga Kusumawide, ikut turun gunung ulurkan tangan sejuknya yang berisi sembako maupun sajian siap saji titipan Ilahi untuk menyuguhkan pada umat kurang mampu.

Bahkan tangannya pun ikut suguhkan sajian menu bergizi ke mulut para malaikat cilik yang terdampak stunting. Tak sampai disitu, beliau merasa seolah menjadi orang tua dari para balita tersebut dengan memberi sentuhan pelukan yang hangat.

Perang melawan stunting itu terus berlangsung dengan harapan senyum ceria pada anak-anak terdampak kembali bersinar. Para Babinsa pun dikerahkan untuk bentengi balita dari stunting dengan memberi asupan yang bergizi.

Belum usai perangi stunting, Danrem 152/Baabullah terlihat tidak tenang jika berdiam diri kursi empuknya. Beliau bersama prajuritnya terus bergerak cepat dari pulau ke pulau seperti strategi perang gerilya Alm. Jenderal Suderman. Blusukan Korem 152/Baabullah tersebut hanya untuk membawa misi kemanusiaan dari Kasad, berupa program budidaya rempah-rempah dapur terutama tanaman hortikultura khususnya pengganti nasi, seperti jagung dan ubi-ubian untuk penuhi kebutuhan hidup sekaligus upaya mengatasi tembakan inflasi pangan.

Danrem saat tinjau program TMMD air bersih yang tuntas dibangun pada Agustus 2023

Perjalanan memikul misi kemanusian itu sekaligus menjadi Tour Tanpa Ngantuk bagi Danrem 152/Baabullah, sebab mata beliau tertuju pada keindahan alam yang terhampar berbagai destinasi mulai dari putihnya pasir pulau Dodola, Morotai, raja ampatnya Halmahera hingga pariwisata lainnya yang diberikan Tuhan pada negeri Al Mulk.

Jajaran Kodim hingga Koramil yang tersebar di negeri raja-raja ini pun ikut bergerak cepat tenteng munisi merk amanah dengan membangunkan tanah yang tertidur disekitar Mako hingga lahan kosong milik warga untuk menabur berbagai bibit pangan. Dalam menjalankan program tabur bibit tanaman ini, TNI tidak sendirian berperang tetapi rakyat pun ikut mengangkat cangkul hingga bambo runcing untuk ditanjak berdampingan dengan tanaman demi melindungi pertumbuhan dari sentuhan angin dan serangan hujan.

Program ketahanan pangan yang disajikan oleh Korem 152/Baabullah terhadap masyarakat Maluku Utara, terbilang berdampak manfaat yang luar biasa. Sebab, sudah berulang kali menuai panen, bahkan tak sekedar kenyangkan perut umat tetapi juga menopang pendapatan ekonomi mereka.

program bedah rumah TNI pada tahun 2022

Begitu pula terobosan stunting, telah mampu menghadirkan kebahagian hingga semangat hidup tersendiri di lingkungan keluarga yang terdampak. Keceriaan para malaikat mungil pun terpancar usai mendapatkan sentuhan kasih sayang Bapak Asuh Anak Stunting. Semoga negeri Nusantara terus berjaya dan bangkit dengan sajian program yang menyentuh hidup rakyat.

Hamparan negeri kita telah dihiasi oleh sang Ilahi dengan kekayaan alam yang melimpah. Dari Sabang sampai Merauke disajikan kilauan emas hingga aroma menyengat gas dan derasnya aliran minyak bumi. Berkah ini tentunya membutuhkan sosok yang berjiwa social berlandaskan iman dan taqwa yang tinggi sehingga adil dalam menyajikan kekayaan tersebut pada rakyat.

TNI pada mulanya diciptakan sebagai orang yang harus mati bertempur justeru hadir ditengah-tengah rakyat dengan symbol ‘Bersama Rakyat TNI Kuat’ telah memberikan kesejahteraan hidup dengan berbagai terobosan program. Jiwa mereka terpatri semangat berjuang mendorong rakyat untuk mengubah nasib sehingga tak salah jika diberi amanah kekayaan Ilahi untuk kemudian disedekahkan pada umat.

Selain kedua misi kemanusiaan tersebut, TNI juga menenteng sedekah untuk kaum duafa terutama bagi mereka yang rumahnya beratapkan langit, berdinding pelepah dan berlantai tanah. Penderitaan hidup yang dijalani umat Nusantara itu telah menggugah hati TNI. Para jenderal dermawan TNI rela mengorek cuan dari kantong untuk bangun istana minismalis lebih sekedar layak huni untuk kaum lemah tersebut. Rakyat di Maluku Utara pun ikut kebagian sedekah para sosok bintang-bintang TNI dermawan nan berhati lembut tersebut.

tinjau pasar murah sebagai upaya membantu warga kurang mampu mendapatkan kebutuhan dapur

Bentukan distrik khusus berupa Satgas Pamrahwan Yonarhanud 3/Yby yang diterjunkan ke hamparan wilayah Malut pun menambah daya dobrak mencipatkan terobosan untuk menopang ekonomi rakyat setempat. Mulai dari menyulap tanaman buah ‘khuldi’ menjadi bahan makanan lezat kemudian melatih rakyat kelola perikanan hingga membangun pabrik mini untuk produksi air siap minum yang sekarang dinikmati sejumlah penduduk Desa yang tersebar di negeri Hibualamo, Kabupaten Halmahera Utara.

Tak luput juga TNI ikut membangun fasilitas public untuk dipersembahkan pada rakyat yang selama ini didambakan tetapi tak kunjung menikmati. Melalui TMMD yang menjadi agenda rutin tahunan TNI telah menambah kekuatan untuk majukan negeri. Sebab kehadirannya menyajikan program fisik dan non fisik, seperti membuat ‘benteng’ penahan ombak, jembatan darurat penyeberangan dari Desa ke Desa, perkebunan hingga buatkan arena air sebagai antisipasi dampak bencana banjir akibat serangan udara yang dikirim penduduk langit.

Tentunya kehadiran TNI ditengah masyarakat telah membawa dampak manfaat yang luar biasa. Melalui sajian program mereka telah mengubah nasib warga yang selama ini ‘dijajah’ kemiskinan akhirnya mampu mengibarkan bendera kemerdekaan. Semoga kehidupan yang sejahteran, nyaman dan aman ini terus dirawat setelah diberikan TNI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *