HARIANHALMAHERA.COM– Laga Persiter versus Persihalut pada liga 3 Zona Maluku Utara (Malut) 2023 dibuat tercoreng lantaran pertandingan kedua tim yang berlangsung pada selasa (14/2) di stadion Kie Raha Ternate tersebut berakhir rincuh.
Kericuhan tersebut terjadi pada babak kedua saat pertandingan baru berjalan sekira menit ke 10 menit, dimana pemain Persihalut dengan nomor punggung 16 melakukan pelanggaran terhadap pemain Persiter bernomor punggung 9 di sisi kiri arel kotak penalti gawang Persihalut. Wasit yang memimpin pertandingan itu akhirnya meniup pluit menunjukan titik putih sebagai tendangan penalty.
Namun, keputusan hakim lapangan tersebut tidak diterima para pemain dan official Pershilaut sehingga sempat melakukan protes hingga terjadilah keributan. Beruntung aksi adu mulut dan saling tarik menarik di lapangan berhasil diredam aparat kepolisian yang sedang bersiaga.
Alhasil pertandingan kedua tim pun penundaan beberapa menit dan keputusan wasit tidak dapat diganggu gugat, yakni tetap dilanjutkan tendangan penalty ke gawang Persihalut. Papan skor pun berubah menjadi Persiter 1 dan Persihalut 0 setelah tendangan penalty tersebut berhasil bobol jala gawang Persihalut.
Kedua tim pun saling jual beli serangan hingga tensi permainan pun terlihat memanas hingga salah satu pemain Persiter kembali dijatuhkan pemain Persihalut sehingga dianggap pelanggaran oleh hakim lapangan. Insiden itu membuat permainan pun tidak dapat dilanjutkan, karena para pemain mulai ribut hingga terjadi lagi kericuhan. Akibat dari kericuhan yang terjadi, pertandingan kedua tim terpaksa dihentikan dan dilanjutkan esok hari (rabu) dengan waktu 20 menit.
Ditempat yang sama Kapolres Ternate, AKBP. Andik Purnomo Sigit, mengatakan akibat kericuhan yang terjadi maka pada malam nanti pihaknya akan melakukan evaluasi pertandingan dengan pihak panitia.
“Kita evaluasi lagi nanti,”katanya usai pertandingan.
Kemungkinan lanjut Kapolres Halut, laga lanjutan kedua tim tersebut akan digelar tanpa penonton.
“Zero penonton, yang pasti ini sudah akan jadi kesepakatan kita bersama, kami juga meminta kepada penitia untuk lebih mempertebal tim pengamanan pertandingan yang berjaga di tribune penonton, Kita (Polres Ternate) juga akan mempertebal lagi anggota, agar bisa mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan itu terjadi,”pungkasnya.
Senada dengan Kepala Satuan (Kasat) Polisi Pamog Praja (Pol PP) dan Perlindungan Masyarakat (Linmas) Kota Ternate, Fhandi Machmud Thumina, yang menyatakan terkait dengan Steward untuk keterlibatan dalam liga 3 tentu masih menunggu permintaan dari pihak panitia.
“Pada Intinya untuk keterlibatan Steward harus ada permintaan dari panitia, karena ini adalah liga resmi dari Persatusn Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) bukan satu hajatan atau piala Walikota. Anggota yang menggunakan dinas sudah pasti ada, tapi kalau Steward harus ada permintaan dari pihak panitia,”tandasnya.(par)