Maluku UtaraPT Nusa Halmahera Minerals

NHM Dukung Batik Lokal Malut Di Ajang Fashion Internasional

×

NHM Dukung Batik Lokal Malut Di Ajang Fashion Internasional

Sebarkan artikel ini
PTNHM beri dukungan terhadap batik goheba Malut yang diikutkan dalam ajang internasional di Amerika

HARIANHALMAHERA.COM– PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) ditangan Haji Romo Nitiyudo Wachjo, terus berikan perhatian dan peduli terhadap masyarakat Maluku Utara terutama di lingkar tambang, dimana telah menjadi salah satu sponsor terhadap kearifan budaya local Malut pada ajang New York Indonesia Fashion Week (NYIFW) yang dilaksanakan pada Sabtu (11/2) lalu di kota New York, Amerika Serikat.

Pada ajang internsional tersebut, Malut telah pertunjukan kreatifitas local berupa batik bermotif Goheba atau burung kepala dua yang merupakan ikon (lambang) dari Kesultanan Ternate, yanh divisualkan menjadi batik khas dan elegan untuk ditampilkan pada ajang bergengsi tersebut.

Kehadiran peserta dari Malut di ajang tersebut tentu merupakan partisipasi sebagai upaya pelestarian budaya dan perkenalkan kearifan local ke mancanegara.

Batik goheba tersebut merupakan inisiasi oleh pemerhati budaya dan pariwisata Malut sekaligus Wakil Ketua DPRD Ternate, Henny Sutan Muda. Henny pun berupaya mendorong batik tersebut agar dapat dikenalkan secara luas termasuk ke luar negeri.

Selain Batik Goheba, berbagai makanan dan minuman khas yang dihasilkan oleh Usaha Mikro, Kecil & Menengah (UMKM) lokal Malut seperti kopi, aer guraka (air jahe bubuk), dan masih banyak telah ikut dipajang di boothnya.

“Setiap pengunjung yang datang terlihat tertarik sekali mengetahui lebih jauh terkait produk khas UMKM dan khususnya Batik Goheba yang kami siapkan. Kami dengan senang hati menceritakan filosofi dari Batik Goheba tersebut kepada para pengunjung,” ungkapnya.

Dia pun berharap ke depan dapat terus berkolaborasi dengan PTNHM untuk mengangkat budaya khas daerah yang ada di Malut agar bisa dikenal oleh masyarakat luas.

“Tantangan yang kami hadapi saat ini adalah keterbatasan produksi melalui UMKM lokal, semoga ke depan kami dapat mendorong UMKM lokal semakin mandiri untuk memproduksi komoditi khas Malut. Melalui pelatihan dan pendampingan hingga hasil produknya bisa terjual, pemberdayaan ekonomi akan terus berjalan,”tuturnya.(dit)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *