Maluku UtaraTidore Kepulauan

Rame-Rame Urunan Anggaran Sail

×

Rame-Rame Urunan Anggaran Sail

Sebarkan artikel ini
Foto bersama usai pembukaan Sail Tidore 2022 (Foto : Ist)

HARIANHALMAHERA.COM–Sebagai hajatan nasional pemerintah pusat, Sail Indonesia ke-12 tahun ini dipusatkan di Tidore Kepulauan (Tikep) Maluku Utara, ternyata anggarannya tidak dialokasikan pemerintah pusat di APBN 2022. Iven ini dibayai melalui hasil patungan para Menteri dibantu BUMN.

Sail Indonesia ke-12 memang sukses dihelat di di Kota Tidore Kepulauan (Tikep) Maluku Utara (Malut). Namun, dibalik iven yang mengusung tema ‘Kota Warisan Dunia, Perekat Bangsa-Bangsa” ini ternyata tidak sepenuhnya disiapkan secara matang dari sisi penganggaran oleh pemerintah pusat.

Hajatan yang dibuka Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan ini ternyata tidak dianggarkan di APBN.

Anggaran Sail justeru bersumber dari patungan 32 Kementrian dibantu sejumlah BUMN dan pelaku usaha lainya yang digalang langsung Menteri Dalam Negeri (Mendagri) M Tito Karnavian.

Hal ini diutarakan langsung Menteri Perdagangan (Mendag) yang juga Ketua Panitia Nasional Sail Zulkifli Hasan (Zulhas) di acara puncak pegelaran Sail Tidore 2022 di pantai Tugulufa, Tikep Sabtu.(26/11)

“Saya ucapkan terima kasih kepada Mendagri pak Tito yang menggalang dana demi terlaksananya kegiatan ini, sebab kita ketahui bersama Sail ini tidak dianggarkan,” ungkapnya.

Padahal, di lain sisi Zulhas mengakui, Tidore punya punya andil besar dibalik terbentuknya NKRI. Sehingga sudah sepatutnya pemerintah mendorong percepatan pembangunan ekonomi, serta mempromosikan tidore kepada investor dan wisatawan global,  “Karena republik ini berhutang kepada Tidore,” katanya.

Tidore kata dia adalah kota bersejarah dengan kisah dan perjuangan yang luar biasa. “Tidore adalah wilayah paling timur di Indonesia yang berjuang di bawah komando Sultan Zainal Abidin Sjah membantu menyatukan irian barat menjadi bagian dari NKRI,” katanya.

Tidore juga dikenal sebagai jalur rempah indonesia sejak abad 16, yang menyebarkan kejayaan Indonesia dimasa Sultan Nuku dalam perdagangan global dunia “Baru-baru ini saya ketemu Menteri Industri dan investasi Afrika Selatan, ternyata dia Putra keturunan Tidore, rupanya silsila mereka keturunan dari salah seorang sultan Tidore yang di asingkan oleh tentara belanda pada abad ke 16,”urainya.

Walau begitu, Ketua Umum PAN pun mengapresiasi kepedulian semua pihak sehingga Sail Tidore ini bisa terlaksana. Dia berharap keberhasilan Sail dapat menjadi batu loncatan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, percepatan pembangunan di Malut pada titik balik pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi covid-19 dan krisis global.  “Sail Tidore merupakan salah satu upaya menjaga perekonomian indonesia bagian timur yang tetap tumbuh,” katanya

Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan yang diutus Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka acara yang dipusatkan di Pantai Tugulufa itu.mengatakan Sail Tidore  merupakan suatu kegiatan yang sangat penting karena dapat mendorong serta memperkuat branding “bangga berwisata di Indonesia saja,”

“Kita bangga dan bisa membuat indonesia semakin bagus karena kita satu, jadi kalau kita satu dan kompak tidak terpecah-pecah makan kita yakin indonesia akan semakin maju, perbedaan itu silahkan ada tetapi dalam membangun republik ini kita tidak bisa berbeda,” ujar Luhut

Dia menilai, banyak sekali harta karun yang tersembunyi di dasar laut tidore yang harus dikelola dengan arif. Karena itu, dia meminta Kemenparekraf dan Kemendag serta Pemda mengoptimalkan potensi pariwisata yang ada di Tikep.

Potensi Tidore, kata Luhut sebagai jalur strategi Sail yang nantinya benar-benar dimanfaatkan untuk menarik para wisatawan, sektor unggulan pertanian seperti cengkeh dan pala yang dipasarkan secara luas “Ingat dulu penjajah datang ke negeri ini hanya untuk berburu pala dan cengkeh,” katanya.

Festival bahari skala internasional seperti Sail Tidore ini, setidaknya dapat mendatangkan perjalanan laut dalam jumlah kompetitif. Dampaknya pun diharapkan dapat dirasakan oleh masyarakat Tidore.

“Kita tidak mau generasi indonesia yang akan datang menjadi korban dari kebijakan yang kita lakukan sekarang, Dunia saat ini berbicara masalah lingkungan, oleh karena itu mari kita satu pelihara lingkungan, pelihara kebersihan dan jangan buang sampah sembarangan,” ucapnya

Dia juga berpesan kepada Pemda setelah dari penyelenggaran sail ini, fasilitas sarana dan prasarana yang telah dibangun dapat dirawat dan dimanfaatkan dengan baik, “Kepada tamu undangan yang hadir mari kita ambil bagian pada acara ini ikut partisipasi dalam Festival dan lomba jangan lupa belanja produk UMKM lokal dan daerah sambil menjelajah keindahan alam tidore,’ pintanya

Selain Luhut dan Zulhas, turut hadir yakni Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Salahuddin Sandiaga Uno, KASAL (kepala staf TNI Angkatan Laut) Laksamana TNI Yudo Margono, serta para Duta Besar yakni Spanyol, Maroko, Bahrain, dan Peru, Gubernur Abdul Ghani Kasuba (AGK) dan Wali Kota Tikep Capt Ali Ibrahim. (lfa/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *