HARIANHALMAHERA.COM – Belum diopeasionalkannya mesin Polymerase Chain Reaction (PCR) hingga kini, ternyata bukan saja disebabkan mininya ketersediaan sumber daya manusia (SDM).
Penanggungjawab Laboratorium TCM Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Chasan Busorie dr. Fasni Halil menuturkan, ada tiga faktor yang menyebabkan mesin bantuan BNPB itu belum difungsikan.
Selain SDM, juga disebabkan kesiapan ruangan dan terbatasnya alat penunjang mesin PCR. “Ruangan TCM dengan PCR itu berbeda, jadi pada saat kami mendapat bantuan mesin PCR itu kami sudah siapkan ruanganya sesuai dengan standar, walaupun sesungguhnya untuk PCR itu harus berstandar BSN 2,” katanya.
Karena itu, pihak RSUD CB saat ini berlahan-lahan mulai membenahi ruang PCR. Sudah begitu, jikalaupun mesin itu beroperasi, maka yang akan dilakukan adalah pengekstrasian secara manual karena alat yang tersedia belum begitu lengkap.
“Kami memang punya tenaga TCM, namun selama ini tenaga TCM belum pernah mengoperasikan PCR. Jadi tentunya tenaga ini juga harus disiapkan, karena PCR ini bukan alat teknologi biasa yang digunakan, ini merupakan alat yang canggih dan tentu membutuhkan tiga komponen tadi,” jelasnya.
Olehnya, dalam rentang waktu selama tanggal 25 Juni hingga 13 Juli, pihaknya terus berupaya memenuhi kekurangan itu. “Kami kerja untuk mempersiapkan laboratorium itu kurang lebih 2 minggu, padahal kalau saya Tanya ke teman-teman lain, itu bisa sampai 5 minggu, baru alat itu bisa beroperasi,” ungkapnya. (lfa/pur)
