HARIANHALMAHERA.COM–Upaya Satgas penanganan Covid-19 Maluku Utara (Malut) mengejar capaian target 70 persen vaksinasi dosis pertama hingga akhir tahun sebagaimana yang ditetapkan Kementrian Kesehatan (Kemenkes), mustahil terwujud.
Pasalnya, dengan waktu yang tersisa tiga pekan lagi, capaian vaksinasi dosis pertama di Malut hingga kini masih berada di bawah angka 50 persen.
Padahal, berbagai langkah sudah dilakukan termasuk razia vaksin yang digelar selama dua pekan di seluruh pelabuhan di Kota Ternate. Namun, hal itu tidak cukup mendongkrak capaian vaksinasi secara signifikan.
Dari data Kemenkes, hingga 5 Desember 2021, capaian vaksin Covid-19 dosis pertama baru menyasar 451.696 orang atau 47,34 persen dari sasaran 954.092 orang.
Sementara untuk pemberian dosis kedua baru menyentuh 242.652 orang atau 25,43 persen dari target. Adapun capaian dosis vaksinasi di Maluku Utara yang telah memenuhi target hanya pada kriteria sasaran vaksinasi tenaga kesehatan (nakes) saja.
Selain Maluku Utara, ada 14 Provinsi lainnya di Indonesia yang juga gagal mencapai target 70 persen vaksinasi dosis pertama hingga Desember. Ke 14 Provinsi tersebut yakni Riau, Sulawesi Barat(Sulbar), Sulawesi Selatan (Sulsel), Sulawesi Yengah (Sulteng), Papua Barat, Maluku, Sulawei Tenggara (Sultra), Aceh, Papua, Sumatera Selatan (sumsel), Sumatera Barat (Sumbar), NTT, Kalimantan Barat (Kalbar) dan Kalimantan Selatan (Kalsel)
Kemenkes sebelumnya menyebut rendahnya capaian vaksinasi Covid-19 di sejumlah daerah Indonesia khususnya di luar Jawa-Bali terjadi lantaran akses logistik vaksin menuju daerah masih menjadi tantangan khusus.
Sementara jumlah ketersediaan vaksin Covid-19 menurut Kemenkes bukan menjadi hambatan utama untuk saat ini.
Per 5 Desember 2021, pemerintah juga telah melaporkan sebanyak 272.780.613 telah terdistribusi di seluruh Indonesia. Namun demikian, sejumlah kepala daerah juga sempat mengeluhkan alokasi vaksin di daerah mereka yang kurang.
Sementara itu, razia vaksin yang digelar tim gabungan, Polri, TNI, Dishub, Dinkes dan Satpol PP di empat pelabuhan di Kota Ternate sejak 25 November lalu, resmi berakhir Senin (6/12). Razia yang berlangsung selama 12 hari itu, sebanyak 959 penumpang yang divaksin.
Kabidhumas Polda Malut Kombes Pol. Adip Rojikan meski sudah berakhir, namun razia seperti ini ini akan terus dilakukan oleh Polda dan jajaran melalui kegiatan-kegiatan rutin kepolisian sampai dengan angka capaian vaksinasi di Maluku Utara dinyatakan cukup untuk kekebalan kelompok (Herd Immunity)
Hasil azia vaksin selama 12 hari ini pun turut memberikan capaian vaksin di Malut bertambah. Dari data Satgas Covid-19 Malut, per 7 Desember 2021, vaksinasi dosis 1 untuk Nakes sebanyak 12.904 orang, lansia 15.850 orang dan pelayanan publik dan masyarakat umum mengalami peningkatan secara signifikan yakni 255.087 orang atau 41,8 persen, sasaran remaja usia 12 hingga 17 tahun telah mencapai 59.006 orang atau 40,5 persen.
Meski capaian vaksinasi di Malut masih rendah, anmun begitu jumlah daerah dengan status zona hijau terus bertambah seiring dengan tidak adanya lagi kasus aktif covid-19. Hingga Selasa (7/12), tercatat sudah lima daerah di Malut yang berstatua zona hijau.
Kelima daerah tersebut yakni Kabupaten Pulau Taliabu, Kepulauan Sula, Halmahera Timur (Haltim), Kota Ternate dan Tidore Kepulauan (Tikep).
Untuk lima daerah lainnya yakni Halmahera Barat (Halbar), Halmahera Tengah (Halteng), Pulau Morotai, Halmahera Selatan (Halsel) dan Halmahera Utara (Halut) masih berstatus zona kuning.
“Kami juga mencatat, hari ini, ada tujuh daerah tercatat nol kasus aktif Covid-19 di antaranya Kepulauan Sula, Halmahera Timur, Pulau Morotai, Pulau Taliabu, Kota Ternate, Tidore Kepulauan dan Halmahera Tengah,” sebut Koordinator Bidang Data dan Informasi Teknologi Satgas Penanganan Covid-19 Malut, dr Rosita Alkatiri dikutip dari Antara
Sedangkan, tiga kabupaten masih memiliki pasien aktif di antaranya Halbar dengan tujuh kasus aktif, dimana 4 pasien menjalani perawatan di RSU dan 3 orang menjalani isolasi mandiri.
Kemudian, 4 kasus di Halsel yang semuanya menjalani isolasi mandiri serta satu pasien kasus aktif di Halut tengah menjalani perawatan di RSU Tobelo.
“Secara keseluruhan kasus aktif Covid-19 di Malut berjumlah 12 orang, 5 orang menjalani perawatan di RSU dan 7 orang menjalani isolasi mandiri,” terangnya.(par/ant/cnn/pur)