Mancanegara

Warga Selandia Baru Rayakan Bebas Covid-19

×

Warga Selandia Baru Rayakan Bebas Covid-19

Sebarkan artikel ini
BEBAS: Warga Selandia Baru merayakan bebas covid-19 mulai memenuhi cafe. (foto: pikiran-rakyat.com)

Status pandemi covid-19 belum dicabut. Negara-negara yang awalnya sudah menyatakan bebas corona, kini harus berjuang kembali. Seperti China. Namun, berbeda dengan Selandia Baru. Warganya mulai merayakan kebebasan dari pandemi dengan berbelanja dan berpesta pada Selasa (9/6).

Sebagaimana diberitakan republika.co.id, Selandia Baru menjadi salah satu negara pertama di dunia yang menyatakan telah bebas dari virus corona dan kembali menjalani kehidupan secara normal setelah tiga bulan dikarantina.

Sebagian besar kehidupan warga Selandia Baru telah kembali normal. Tidak ada lagi pembatasan sosial dan sejumlah pusat keramaian seperti mal, kafe, stadion, serta klub malam dapat beroperasi secara normal.

“Hari ini saya berjalan-jalan di kota dan melihat lebih banyak orang keluar rumah daripada yang saya lihat beberapa bulan terakhir. Mereka berbelanja dan makan, sangat menyenangkan untuk dilihat,” ujar seorang warga Wellington, Steve Price.

Seorang pemilik kedai Mojo Coffee, Katy Ellis, telah menghapuskan semua pembatasan sosial dalam bisnisnya. Dia mengaku bahagia karena lebih banyak pelanggan yang datang ke kedai kopinya. “Kita kedatangan banyak orang di kafe, ini benar-benar terasa normal kembali,” kata Ellis.

Perkantoran di Selandia Baru kembali dibuka. Sebagian besar gedung perkantoran masih menyediakan pembersih tangan di pintu masuk, meski tidak lagi wajib untuk menggunakannya. Bus umum dan kereta api telah dipenuhi oleh penumpang.

Selandia Baru akan menjadi salah satu negara pertama yang memungkinkan warganya untuk menonton pertandingan olahraga profesional di stadion tanpa batasan penonton. Ribuan orang diperkirakan akan membanjiri stadion pada akhir pekan untuk menyaksikan pembukaan kompetisi rugby.

Selandia Baru berhasil mengalahkan pandemi virus corona karena memberlakukan pembatasan ketat selama kurang lebih tiga bulan. Pemerintah Selandia Baru menutup sebagian besar bisnis dan meminta semua warganya untuk tinggal di rumah, kecuali ada kebutuhan yang mendesak.

Direktur Jenderal Kesehatan Kementerian Kesehatan Selandia Baru, Ashley Bloomfield, mengatakan setelah hidup terkungkung selama kurang lebih tiga bulan, kini saatnya warga Selandia Baru menikmati kebebasan dan kehidupan normal. Namun dia juga tetap memperingatkan agar warga Selandia Baru menjaga kesehatan karena pandemi virus corona di belahan dunia lain masih terus berlangsung.

“Silakan keluar dan menikmati semua yang ditawarkan negara ini. Tapi masih ada pandemi di luar sana dan kita perlu memastikan bahwa kita melakukan segalanya untuk menjaga upaya yang telah kita buat,” ujar Bloomfield.

Pada Senin (8/6) Selandia Baru mengumumkan tidak ada kasus baru virus corona yang terjadi di negara itu. Pasien terakhir yang mengalami infeksi virus corona telah dinyatakan sembuh dan dibolehkan meninggalkan fasilitas isolasi. Pasien tersebut adalah seorang perempuan asal Auckland yang berusia 50 tahun.(rep/fir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *