Moto GPOlahraga

Beban Berat Nama Besar Kakak

×

Beban Berat Nama Besar Kakak

Sebarkan artikel ini
Tim Respol Honda, Marc Marquez dan adiknya Alex Marquez mempresentasikan Repsol Honda baru di Madrid (27/1). FOTO GETTY IMAGES

HARIANHAMAHERA.COM – Kisah kegagalan Jorge Lorenzo menaklukkan RC213V sudah semestinya tertancap dalam benak Alex Marquez. Atau lebih jauh lagi cerita Daniel Pedrosa yang selama 12 tahun menunggangi motor terbaik Honda tapi tak sekali pun sukses merengkuh gelar juara dunia.
Kegagalan keduanya sudah cukup memberikan sinyal kuat bahwa RCV adalah monster liar yang nyaris sedekade terakhir hanya bisa ditaklukkan dengan baik oleh kakaknya sendiri, Marc Marquez, dan seorang rider dengan bakat alami besar Casey Stoner.
Sejauh ini, kiprah Alex Marquez di tes pramusim MotoGP belum tampak kemilaunya. Pada tes pramusim di Sepang, Alex memang rookie tercepat. Namun ingat, lawan-lawannya sesama rookie. Brad Binder dan Iker Lecuona adalah pengendara KTM yang sejauh ini belum terbukti mampu bersaing dengan pabrikanpabrikan Jepang lainnya. Malahan, di tes pramusim kedua di Qatar, Alex kalah cepat oleh Binder.

Baca Juga: Momen Tersulit Marquez Mengawali Musim Baru

Namun, bos Honda Alberto Puig tetap memujinya. ’’Jujur, dia tampil sedikit lebih baik dari yang kami bayangkan,” ucapnya kepada Crash. Puig menambahkan, Alex mampu beradaptasi dengan cepat bersama tim dan motor barunya. ’’Ini adalah kelas yang sulit. Sepang adalah tes pertama yang dia jalani dan dia sanggup melewatinya dengan sangat terstruktur,” ucap pria 53 tahun tersebut.
Puig menyebut Alex punya gaya membalap yang berbeda dengan sang kakak. Namun, kemampuan dasar keduanya untuk melakukan pendekatan pada motor baru hampir sama. Puig menjelaskan, Alex punya kemampuan sama baiknya dengan Marc dalam hal menganalisis performa motor.
Alex sendiri mengaku puas dengan performanya di Sepang. Namun, setelah menyelesaikan tes di Qatar, juara Moto2 2019 itu kembali merasa masih banyak hal yang harus dia pahami dari motor barunya sebelum balapan pertama berlangsung pada 8 Maret di GP Qatar. ’’Perbedaan penampilan kami di sini (Qatar) dan Sepang sulit dipahami. Aku merasa mengalami kemajuan di beberapa sisi, tapi juga kemunduran di sisi lain. Kami harus segera menemukan solusi,” ucap Alex kepada GPOne. (jpc/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *