NasionalPolitik

Jokowi: Tak Ada 100 Hari Kerja

×

Jokowi: Tak Ada 100 Hari Kerja

Sebarkan artikel ini
GAYA SANTAI: Sebelum dilantik, Presiden Jokowi memperkenalkan satu per satu menteri yang akan duduk dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM) periode 2019-2024. (foto: detik.net.id)

HARIANHALMAHERA.COM–Seseorang ketika mendapat jabatan baru, umumnya akan dikaitkan dengan program 100 hari kerja. Seperti Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat terpilih pada Pemilu 2014, juga memiliki target 100 hari kerja. Namun, diperiode kedua ternyata tidak ada lagi target seperti itu.

Hal ini dikatakan Jokowi usai melantik anggota Kabinet Indonesia Maju (KIM). Ia menegaskan tak ada target 100 hari kerja dalam periode kedua pemerintahannya. Alasannya, karena hanya melanjutkan program kerja yang sudah dilakukan lima tahun sebelumnya.

“Enggak ada target seratus hari, ini kita melanjutkan sebelumnya,” kata Jokowi kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10), dilansir CNNIndonesia.com.

Jokowi menyampaikan pemerintahan barunya saat ini bakal menitikberatkan kerja pada penggunaan APBN agar fokus dan terarah. Kabinet Indonesia Maju, kata Jokowi, juga akan fokus mengejar defisit neraca perdagangan, defisit transaksi berjalan, dan membuka lapangan kerja.

Selain itu, sang presiden menegaskan jajaran menterinya akan melakukan reformasi birokrasi dan sumber daya manusia (SDM). Dua hal itu juga sering kali didengungkan Jokowi selama masa kampanye Pilpres 2019. “Reformasi dilakukan secara konkret. Prioritas utama kita pembangunan SDM,” ujar dia.

Jokowi didampingi Wapres Ma’ruf Amin telah melantik anggota Kabinet Indonesia Maju pada Rabu (23/10) pagi. Terdapat sejumlah nama baru di dalam kabinet ini, termasuk Prabowo Subianto yang menjadi rivalnya dalam Pilpres 2014 dan 2019. Ketum Gerindra itu ditunjuk Jokowi jadi Menteri Pertahanan.

Meski demikian, Jokowi menyatakan menteri dalam KIM selepas dilantik harus langsung bekerja. “Pelantikan telah selesai dilakukan dan setelah ini ya langsung kita akan bekerja,” ujar Jokowi usai foto bersama para menteri.

Diketahui, setelah proses pelantikan di Istana Negara pada Rabu pagi, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju mendatangi institusi terkait dan melakukan serah terima jabatan dengan pejabat yang lama. Salah satunya eks Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian yang ditunjuk Jokowi menggantikan Tjahjo Kumolo sebagai Mendagri. Sementara itu, Tjahjo kembali masuk kabinet menjadi Menpan RB.

Jokowi mengaku sudah meminta kepada para menteri ketika bertemu satu per satu agar reformasi birokrasi dilaksanakan secara kongkret. Ia juga meminta agar aturan yang ruwet disederhanakan.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut fokus pemerintah lima tahun ke depan adalah pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Ia mengajak semua jajarannya untuk bersama-sama mengerjakan tujuan itu.

“Sehingga memunculkan sebuah daya saing, memunculkan sebuah competitiveness index yang meloncat lebih baik. Dan paling terakhir, penggunaan APBN yang fokus dan terarah,” tuturnya.

Jokowi tak memiliki alasan lain soal penamaan Kabinet Indonesia Maju. Ia hanya menyebut dalam lima tahun kemarin pemerintah sudah kerja. “Ini arahnya lebih dikerucutkan untuk mengantarkan Indonesia maju,” kata Jokowi.

Sebelumnya, Jokowi didampingi Wapres Ma’ruf Amin telah melantik anggota Kabinet Indonesia Maju pada Rabu (23/10) pagi. Terdapat sejumlah nama baru di dalam kabinet ini, termasuk Prabowo Subianto yang menjadi rivalnya dalam Pilpres 2014 dan 2019. Ketum Gerindra itu ditunjuk Jokowi jadi Menteri Pertahanan.(cnn/fir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *