FootballOlahraga

Belajarlah dari Cholismo, Premier League!

×

Belajarlah dari Cholismo, Premier League!

Sebarkan artikel ini
GOL CEPAT: Aksi Saul Niguez saat lepas dari kawalan Virgil van Dijk (kanan) dan menaklukkan kiper Alisson Becker di Wanda Metropolitano. GETTY IMAGES

HARIANHALMAHERA.COM – Liverpool menemui jalan buntu ketika bertemu Atletico Madrid. Liverpool, sang juara bertahan Liga Champions itu, mengutip ulasan pandit ESPN Mark Ogden, cuma jadi Clark Kent, bukan Superman, di hadapan ATM, sebutan Atletico Madrid.
Anak buah Juergen Klopp itu tampil tanpa tembakan on target ke gawang ATM di Wanda Metropolitano kemarin (19/2). Selain ATM, hanya melawan Napoli di San Paolo musim lalu (4/10/2018), Liverpool era Klopp tak menghasilkan tembakan on target dalam satu laga di kejuaraan antarklub Eropa.
Liverpool memang menghasilkan tembakan lebih banyak ketimbang ATM kemarin. Yakni, 8 berbanding 7. Tapi, tuan rumah masih mampu menorehkan 2 tembakan on target yang salah satunya berbuah gol kemenangan 1-0 ATM via Saul Niguez pada menit keempat.
Kekalahan di stadion yang delapan bulan lalu menjadi monumen kesuksesan Liverpool merajai Eropa untuk kali keenam itu tampaknya sudah diprediksi Klopp. Sekitar 25 jam sebelum pertandingan, pelatih 52 tahun tersebut menyatakan, bertemu Los Colchoneros –julukan Atletico Madrid– adalah salah satu pertandingan tersulit yang harus dihadapinya maupun bagi para pemain.
‘Mereka sangat bagus. Sebuah tim yang terorganisasi untuk mengejar hasil (menang),” ucap Klopp sebagaimana dilansir dari Liverpool Echo. ”Banyak yang bilang mereka tak sebagus periode-periode sebelumnya. Menurutku itu tetap wajar karena mereka dalam proses transisi (setelah ditinggal beberapa pemain pilar, Red),” imbuh pelatih yang kali terakhir kalah di kandang Napoli (0-2) dalam matchday pertama fase grup Liga Champions musim ini (18/9/2019)
Meski menurunkan starting XI terbaik, Liverpool memang tak berdaya menghadapi tembok tebal ATM. Taktik Cholismo –sebutan untuk taktik yang diusung entrenador ATM Diego Simeone– memang kerap dicibir. Sebab, skema 4-4-2 ala Simeone kerap dianggap sudah kuno maupun minim imajinasi atau kreativitas.
Tapi, Cholismo tetap sebuah taktik terorganisasi yang pada kenyataannya malah bisa menghabisi skema sepak bola dinamis, pressing tinggi dengan slogan serang, serang, serang dari Liverpool.
“(Diego) Simeone dan ATM mungkin tak menampilkan sepak bola dengan menarik. Akan tetapi masih ada keindahan yang dipertontonkan dengan cara bermain yang tegas, tanpa kompromi, organisasi permainan solid, dan spirit pantang menyerah pasukan berseragam garis putih-merah,” tulis ESPN
Klopp masih pede kalau bisa membalik situasi kekalahannya di Anfield tiga pekan lagi. Dalam 33 laga Liga Champions bersama Liverpool, Klopp belum pernah dipermalukan di depan Kopites. “Selamat datang di Anfield, pertandingan belum selesai,” kata Klopp dikutip Mirror. (jpc/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *