Olahraga

Harapan di Tangan Figuran

×

Harapan di Tangan Figuran

Sebarkan artikel ini
DILUPAKAN: Marcel Halstenberg usai mencetak gol ke gawang Irlandia Utara. Inzet: Julian Brandt

HARIANHALMAHERA.COM– Perjudian Joachim Loew terbayar tuntas. Ya, Loew berani memasukkan pemain yang nyaris dia lupakan selama kualifikasi Euro 2020 sebagai starter saat menekuk tuan rumah Irlandia Utara dengan dua gol tanpa balas di Windsor Park, Belfast kemarin WIB (10/9).

Tak ada yang mengira Marcel Halstenberg dan Julian Brandt ada dalam startelf (starting XI). Karena tak sekalipun Halstenberg dan Brandt mencicipi starting eleven Die Mannschaft, julukan Jerman, dalam lima matchday kualifikasi. Faktanya Halsten, sapaan akrab Halstenberg, mampu menjawab kepercayaan Loew tersebut dengan memanfaatkan umpan heading Brandt di menit ke-48 sebagai gol pembuka Manuel Neuer dkk.

Peran figuran juga semakin nyata dengan masuknya attacking midfielder 20 tahun Bayer
Leverkusen Kai Havertz. Pemain yang sudah menghabiskan 399 menit di bench Jerman
selama kualifikasi Euro 2020 itu pun ikut andil menambah keunggulan Jerman. Passing-nya
saat menit ketiga injury time mampu dituntaskan Serge Gnabry.

Tiga figuran itulah yang menyelamatkan Jerman dari bayang-bayang terbesarnya setelah gagal lolos fase knockout Piala Dunia 2018. Sebab, pasca kegagalan lolos ke Euro 1968, negara tiga kali juara Euro itu tak sekalipun gagal lolos dari kualifikasi. ”Kami telah belajar dari petaka di Volksparkstadion (dikalahkan Belanda 2-3), kami bahkan bisa lebih baik lagi,” sebut Havertz dalam situs resmi Federasi Sepak Bola Jerman (DFB).

Dari lima caps, Havertz cuma sekali main sebagai starter dalam uji coba melawan Rusia, 16
Nopember 2018. Saat itu pun dia mampu menyumbang satu assists di balik kemenangan 3-0 Jerman. Potensi yang tak teruji itu yang jadi alasan mengapa legenda Jerman Lothar Matthaeus sampai meminta Loew memainkan Havertz.

”Bahkan di antara kami belum memahami satu sama lain sebagai sebuah tim dalam masa yang lebih lama. Kami masih harus banyak belajar lagi,” tutur Havertz, yang pada musim panas lalu digoda Bayern Muenchen itu. Baru kemarin dia bisa bekerja sama dengan pemain idolanya Marco Reus di belakang striker.

Loew pun dibuat tak berhenti memujinya. ”Kualitasnya luar biasa. Kami akan tuntun dia dan membantunya. Saya meyakini, dia akan memiliki karir yang sangat bagus di sini (Jerman),” ungkap Loew. Selain Havertz, ada Julian Draxler dan Emre Can yang masih sulit menembus ke starting eleven Jerman.

Dikutip Sport 1, Loew mengulas kemungkinan Havertz, Halstenberg, dan Brandt terpilih jadi starter dalam laga Jerman selanjutnya. Bulan depan (10/10), Jerman menjamu Argentina, di dalam uji coba di Signal Iduna Park, Dortmund. ”Aku juga menantikan aksi mereka lagi,” klaim pelatih yang memburu Euro kelimanya bersama Jerman itu.

Halstenberg mengakui, di antara skuad Jerman dia baru bisa memahami karakter sesama
pemain RB Leipzig, seperti Lukas Klostermann dan Timo Werner. ”Klostermann juga tahu bola yang saya inginkan (sebelum mencetak gol),” ulasnya. Halstenberg jadi starter usai Nico Schulz mengalami cedera robek ligamen telapak kaki kirinya.

Sedangkan Brandt dijajal di posisi yang kadang jadi milik Reus dan Leroy Sane tersebut. Sejak kualifikasi Piala Dunia 2018 dua tahun lalu, pengirim assists terbanyak DFB-Pokal 2015 – 2016 itu hanya jadi spesialis laga-laga uji coba. Melawan Austria (3 Juni 2018), Peru (10 Nop 2018), dan Serbia pada 21 Maret lalu.

”Bagiku, tentu ini jadi bukti bahwa aku bukan spesialis laga-laga persahabatan. Aku juga bisa meyakinkan pelatih dan mencoba membayarnya semaksimal mungkin,” harap winger yang berusia 23 tahun itu, dikutip Sports Bild. Dengan 12 poin, Jerman menyamai perolehan Irlandia Utara. Belanda bisa menyamainya karena masih melakoni satu laga lebih sedikit. Minimal, jika Jerman melempem, kemungkinan terburuk lolos lewat jalur playoff. Meski kansnya tidak besar. (jpc/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *