FootballOlahraga

Meisterschale Bisa Milik Siapa Saja

×

Meisterschale Bisa Milik Siapa Saja

Sebarkan artikel ini
BERLATIH NORMAL: Striker Bayern Thomas Mueller berebut bola dengan gelandang bertahan Gladbach Ramy Bensebaini di BorussiaPark.

HARIANHALMAHERA.COM–Saint-Germain lagi-lagi dominan di Ligue 1. Liverpool semakin berkibar di puncak klasemen Premier League. Penguasa La Liga juga masih antara FC Barcelona dan Real Madrid. Di Serie A, meski kehilangan predikat capolista, Juventus menempel ketat Inter Milan.

Alhasil, bagi mereka yang ingin melihat peluang juara di liga elite Eropa tidak dimiliki tim itu-itu saja, tengoklah Bundesliga. Bayern dan Dortmund yang digadang-gadang bakal bersaing ketat ternyata terlempar dari dua besar pada spieltag ke-14. Die Borussen – julukan Dortmund– masih mending karena menempati peringkat ketiga.

Aib ditanggung Die Roten –julukan Bayern– yang saat ini menempati posisi ketujuh setelah kalah 1-2 di kandang pemuncak klasemen Borussia Moenchengladbach kemarin (8/12). Bayern yang notabene peraih Meisterschale tujuh musim terakhir juga sudah kalah empat kali!

Tapi, gap 7 poin (24-31) antara Bayern dan Gladbach jelas bukan sesuatu yang masif. Masih ada 20 laga ke depan yang bisa mengubah segalanya. Hal sama berlaku untuk enam tim di atas Bayern. Mulai Gladbach, RB Leipzig, Dortmund, SC Freiburg, Schalke 04, hingga Bayer Leverkusen. Peluang mengakhiri dominasi Bayern sangat terbuka.

Kali terakhir Bundesliga memiliki persaingan ketat hingga spieltag ke-14 adalah musim 2011–2012. Kala itu, Dortmund yang memimpin klasemen dengan 29 poin hanya berjarak 7 poin dengan Leverkusen yang menempati posisi keenam.

Gladbach yang untuk delapan spieltag beruntun menempati posisi teratas memang layak diberi kredit tersendiri. Tapi, klub berjuluk Die Fohlen itu bukan tanpa cela. Tiga dari empat laga yang membuat langkah tim asuhan Marco Rose itu tertahan didapat saat melawan pesaing juara. Yakni, ditahan tanpa gol oleh Schalke 04 yang saat ini berada di tempat keempat pada spieltag pembuka (17/8). Lalu, kalah masing-masing 1-3 oleh peringkat kedua RB Leipzig pada spieltag ketiga (31/8) dan 0-1 dalam derbi Borussen melawan Dortmund pada spieltag kedelapan (19/10). Belum termasuk satu kekalahan lagi (0-2) melawan tim promosi Union Berlin pada spieltag ke-12 (23/11).

Menanggapi peluang Gladbach meraih Meisterschale yang pertama sejak musim 1976–1977, Rose masih menahan diri. ”Itu (juara, Red) bukan sesuatu yang bisa diketahui saat ini. Peluang masih terbuka untuk siapa saja,” ujar pelatih yang musim lalu masih menangani jawara Austria RB Salzburg itu sebagaimana dilansir Kicker.

Striker Bayern Thomas Mueller pun tetap menyuarakan optimisme dengan kans juara timnya. Menurut pemain di liga elite Eropa yang sampai saat ini ditahbiskan sebagai top assist sepanjang 2019 itu (21 assist), Bayern masih bisa lebih baik. ”Kami akan berusaha menuntaskan tiga laga tersisa di putaran pertama untuk kemudian menunjukkan diri kami yang sebenarnya (di putaran kedua, Red),” beber pemain 30 tahun itu kepada Bild.

Bundesliga musim 2009–2010 adalah kali terakhir Bayern menjalani perjuangan sulit memenangi kompetisi saat memasuki spieltag ke-14. Kala itu, Bayern yang dilatih Louis van Gaal berada di peringkat keempat dengan defisit 6 poin (24–30) dari Leverkusen. Pada akhir musim, Die Roten berbalik finis teratas dengan selisih 11 poin (70-59) dengan Leverkusen yang justru melorot ke urutan keempat. (jpc/pur)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *