FootballOlahraga

Pelajaran dari Kedalaman

×

Pelajaran dari Kedalaman

Sebarkan artikel ini
SENANG BERUBAH KECEWA: Antonio Candreva berselebrasi dengan Romelu Lukaku saat membuka gol bagi Inter di Stadio Giuseppe Meazza kemarin (27/10). Tapi, Candreva mengakhiri laga dengan sedih karena Inter gagal menang

HARIANHALMAHERA.COM–MILAN– Antonio Conte harus belajar dari pengalamannya tiga musim lalu. Ketika itu, Conte belum menemukan kedalaman skuad pada awal-awal musimnya di Chelsea. Delapan laga pertama di semua ajang, Conte bahkan mengulang susunan pemain yang sama di tiga laga.

Faktor yang jadi penyebab tersendatnya awal musim Conte di The Blues, julukan Chelsea.
The Godfather, julukan Conte, kini kembali mengulangi handicap yang sama pada awal-awal eranya di Inter Milan. Faktor itulah yang jadi alasan di balik kegagalan Samir Handanovic dkk memetik kemenangan lagi di Giuseppe Meazza, Milan, kemarin WIB (27/10). Di kandang, Inter ditahan Parma 2-2.

Nerazzurri, julukan Inter, bahkan sempat tertinggal 1-2 di setengah jam pertama. Sempat
unggul dulu dari gol Antonio Candreva pada menit ke-23, Parma membalikkannya via gol Yann Karamoh (menit ke-26) dan Gervinho empat menit kemudian. Untung, ada gol Romelu Lukaku pada menit ke-51.

”Kami memainkan tiga laga dalam enam hari dan kami menurunkan starting eleven yang sama karena berbagai masalah. Situasi ini yang tidak aku harapkan,” keluh Conte diwawancarai Sky Sport Italia. Ya, Inter di tangan Conte juga belum mampu menemukan kedalaman skuadnya dalam 12 laga pertamanya di semua ajang.

Dari 12 laga, Conte dua kali memainkan komposisi pemain yang sama persis. Dibanding
sesama klub-klub Serie A yang juga bermain di Liga Champions dan kemampuan inidividu tiap pemain nyaris merata seperti Juventus, Inter lebih dangkal. Allenatore Juve Maurizio Sarri pada 12 laga pertamanya tak pernah mengulangi komposisi yang sama.

Karenanya, begitu menjajal komposisi berbeda seperti kemarin, Inter pun keteteran. Dari laga kemarin misalnya. Tak ada Stefan de Vrij dan Kwadwo Asamoah yang sama-sama dibekap cedera. De Vrij bermasalah dengan aduktornya, sedangkan Asamoah cedera lutut. Sebagai ganti dua pemain itu, Conte memasang Alessandro Bastoni untuk De Vrij, dan Cristiano Biraghi pada posisi yang ditempati Asamoah.

Musim ini, hanya dua kali Inter bermain memasang Bastoni dan Asamoah dalam formasi
starter. ”Kami susah untuk menemukannya saat banyak pemain kami yang terkena cedera,” kata pelatih yang baru mencatatkan 66,7 persen kemenangan untuk Inter tersebut. Conte pun bahkan tak punya opsi lain untuk menantang Brescia, Rabu dini hari nanti WIB (30/10).

”Kami memerlukan pemain yang sama untuk melakoni laga keempat pada sepuluh hari,”
ungkapnya. Makanya, Conte membuka peluang untuk menambah pemain lagi di bursa transfer,
Januari mendatang. Apalagi setelah Inter kehilangan Alexis Sanchez dalam tiga bulan ke
depan. ”Aku sedikit waswas jika tetap bermain dengan pemain yang sama di banyak laga.
Sebab itulah yang memperbesar kemungkinan terjadinya cedera,” sambungnya.

Terlebih dengan Inter yang menjalani tiga ajang selama musim ini, Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions. ”Jangan lagi menjadikan alasan turun pada Liga Champions tengah pekan sebagai alibi (untuk gagal memetik kemenangan di liga domestik). Kami harus bermain dengan lebih cerdas,” harap Candreva dalam wawancara kepada Inter TV.

Biraghi pun tak ingin mengulang kesalahan jika kembali dipercaya Conte masuk starting eleven. ”Aku tahu, Selasa malam laga yang berbeda, kami masih punya keberuntungan, dan tak ada lagi kesalahan yang terulang sehingga kami bisa memetik kemenangan,” klaim Biraghi saat diwawancara Tuttomercatoweb. Selain Parma, Inter di Serie A musim ini juga kehilangan angka penuh saat dikalahkan Juve 1-2 (7/10)

BAWA BOLA: Pulisic mencetak hat-trick saat Chelsea menang 4-2 atas Burnley Captain America Memang Komplet

BURNLEY – Tactician Chelsea Frank Lampard semula dianggap menyia-nyiakan kemampuan Christian Pulisic pada awal musim ini. Bagaimana tidak, bintang timnas Amerika Serikat itu rata-rata hanya bermain penuh (90 menit) sekali dalam sebulan.

Sebelum melawan Burnley pada matchweek kesepuluh Premier League kemarin (27/10),
Pulisic bermain sejak menit awal hingga bubaran ketika menghadapi Sheffield United pada
matchweek keempat (31/8). Lalu, saat melawan Grimsby Town di putaran ketiga Piala Liga
(26/9). Saat itu, Captain America –julukan Pulisic– menorehkan satu assist.

Capaian paling komplet tentu saja kemarin. Bukan hanya karena Pulisic mampu menciptakan gol debut sejak berganti kostum dari Borussia Dortmund ke Chelsea. Melainkan juga karena mencatat hat-trick dalam kemenangan 4-2 The Blues di Turf Moor tersebut.

Trigol itu juga komplet menilik bagaimana Pulisic mencetak gol dengan anggota tubuhnya.
Masing-masing dengan kaki kiri (21’), kaki kanan (45’), lalu sundulan (56’). Kali terakhir pemain Chelsea yang mampu melakukan hat-trick seperti itu adalah Didier Drogba pada 2010 ke gawang Wigan Athletic.

Gol tandukan Pulisic juga terbilang istimewa mengingat posturnya yang hanya 172 sentimeter. ”Saya pernah melakukannya (gol tandukan, Red), tetapi saat masih junior. Saat (menjadi pemain) profesional, mungkin ini yang kedua,” ucap Pulisic kepada Football London. (jpc/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *