HARIANHALMAHERA.COM–Salah satu ambisi ternrsar Edi Langkara saat terpilih senagai Ketua Asprov PSSI Malut adalah membangun stasion sepakbola berstandsr Internasional di Kota Ternate.
Ambisi itu mulai dibicarakan Elang dan pengurus Asprov PSSI Malut dengan Pemkot Ternate lewat pertemuan bersama Sekkot Jusuf Sunya dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Ternate Sutopo Abdullah Senin(/8).
“Ini menjadi penting untuk Asprov datangi Pemkot terkait persepak bolaan di Maluku Utara,” ungkap Edi Langkara usai menggelar pertemuan.
Asprov PSSI dalam pertemuan itu kata Edi menawarkan pembangunan Stadion yang baru dari Pemerintah Pusat, karena memang ikonnya di Ternate.
Menurutnya, jika sudah ada stadion baru maka akan melahirkan pemain bola yang handal, dan berkualifikasi ditingkat nasional yang lahir dari Maluku Utara.
“Maka itu harus ada standar Infrastruktur yang bagus, dan itu butuh kerjasama antara Asprov PSSI Malut dan Pemkot Ternate,” ucapnya.
Ia berharap Pemkot ternate untuk menyiapkan lahan Pembangunan Stadion baru. Dimana target Asprov PSSI, dengan luas lahan 10 hektar hektar karena dengan adanya kawasan yang memang diperuntukan yang lain.
“Misalnya tempat parkir, tempat jualan para pelaku UMKM, tempat sport olahraga yang lain juga, dan memang ini merupakan inisiatif Asprov PSSI Maluku Utara,” pintanya.
Sementara Kadispora Ternate, Sutopo Abdullah menambahkan agenda pertemuan itu merupakan agenda Asprov PSSI, untuk merencanakan mengusulkan pembangunan Stadion Sepakbola yang standarnya Internasional di Kota Ternate.
“Dan sudah terkoneksi langsung dengan PSSI dan memang tadi bentuk koordinasi awal berkaitan lahan Stadion yang mau dibangun dengan luas lahan 6-10 Hektar m² yang diusulkan lewat Asprov PSSI,” terangnya.
Karena memang Ternate menjadi salah satu kota yang direkomendasikan PSSI dan itu hal utama yang dibahas adalah soal lahan, setelah lahan sudah ada baru ditindaklanjut.
“Prinsipnya Pemda Kota Ternate akan mengkroscek lokasinya, walaupun sudah ada gambaran awal lahan yang direncanakan,” pungkasnya.
Bahkan lahan yang sudah direcanakan awal itu berada di Kelurahan Takome Kecamatan Ternate Barat (Tebar).
“Dan memang tadi Ketua Asprov meminta dukungan Dokumen, yakini pemilik lahan, apakah ada pembebasan dari Pemerintah atau tidak,” pungkasnya.(par/pur)