OpiniZona Kampus

HARI PUISI NASIONAL

×

HARI PUISI NASIONAL

Sebarkan artikel ini
Muhammad Rizky Budiman

Oleh: Muhammad Rizky Budiman

(Mahasiswa Sastra Minangkabau)

Puisi adalah sebuah bentuk sastra yang dihasilkan dengan cara mengungkapkan pikiran, perasaan, atau pengalaman melalui penggunaan bahasa yang indah dan teratur. Puisi ditulis dengan cara yang khas, dimana setiap baris memiliki pola atau irama tertentu, dan sering kali menggunakan kata-kata yang mempunyai makna atau simbolisme khusus.

Latar belakang Hari Puisi Nasional Indonesia berasal dari perjuangan para pujangga dan penulis sastra di Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Saat itu, penggunaan bahasa Indonesia dalam sastra dan puisi dianggap kurang dihargai dan dipandang rendah oleh kolonial Belanda, yang lebih mempromosikan sastra Belanda dan bahasa Inggris.

Pada tahun 1928, sekelompok sastrawan dan budayawan Indonesia yang tergabung dalam organisasi Jong Sumatranen Bond (Jong Suamtra Bond) menerbitkan majalah sastra yang diberi nama Poedjangga Baroe, yang menjadi wadah bagi para sastrawan muda untuk mengekspresikan karya mereka.

Kemudian, pada 1933, sebuah majalah puisi yang bernama Pujangga Baru diterbitkan sebagai sarana bagi para pujangga Indonesia untuk menulis puisi dalam bahasa Indonesia dan memperjuangkan pengakuan sastra Indonesia. Pujangga Baru menjadi semacam gerakan sastra yang menciptakan suasana baru dalam sastra Indonesia, dengan mengusung semangat nasionalisme dan kecintaan pada bahasa Indonesia.

Seiring dengan semangat nasionalisme yang semakin meningkat pada saat itu, maka pada tanggal 28 Oktober 1933, para sastrawan Indonesia mengadakan Kongres Pujangga di Surakarta dan memutuskan untuk memperingati hari lahir sastra Indonesia, yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Sumpah Pemuda.

Kemudian pada tahun 2006, dalam rangka memperingati peringatan 73 tahun Kongres Pujangga, pemerintah Indonesia menetapkan 28 Oktober sebagai Hari Puisi Nasional. Hari ini menjadi momen penting untuk memperingati jasa para sastrawan dan pujangga Indonesia serta menghargai keindahan dan kekuatan kata-kata dalam puisi sebagai bagian dari warisan sastra dan budaya Indonesia.

Hari Puisi Nasional dirayakan setiap tahunnya pada tanggal 28 Februari di Indonesia. Hari tersebut ditetapkan sebagai penghormatan terhadap sastrawan besar Indonesia, Chairil Anwar, yang dianggap sebagai salah satu pelopor puisi modern Indonesia. Hari Puisi Nasional menjadi momen untuk meningkatkan kesadaran tentang keindahan dan kepentingan puisi, serta untuk memperingati jasa Chairil Anwar dalam mengangkat puisi Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi.

Peringatan Hari Puisi Nasional biasanya diisi dengan berbagai kegiatan, seperti diskusi sastra, pembacaan puisi, dan pameran seni. Selain itu, para penulis dan pujangga dari seluruh Indonesia memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan karya-karya mereka dan mempromosikan puisi Indonesia ke dunia internasional.

Sejarah Di Balik Hari Puisi Nasional

Hari Puisi Nasional di Indonesia diperingati setiap tahun pada tanggal 28 Februari, sebagai penghormatan terhadap salah satu sastrawan besar Indonesia, yaitu Chairil Anwar. Chairil Anwar dikenal sebagai pelopor puisi modern di Indonesia, dan karyanya telah mempengaruhi perkembangan sastra di Indonesia.

Peringatan Hari Puisi Nasional pertama kali dilakukan pada tahun 1948, tepat pada tanggal 28 Februari, yaitu hari ulang tahun Chairil Anwar yang ke-26. Saat itu, peringatan dilakukan oleh sahabat-sahabatnya yang juga merupakan para penyair dan sastrawan. Namun, pada tahun 1960, pemerintah Indonesia secara resmi menetapkan tanggal 28 Februari sebagai Hari Puisi Nasional, sebagai penghormatan terhadap jasa Chairil Anwar dalam mengembangkan sastra dan puisi Indonesia.

Sejak saat itu, peringatan Hari Puisi Nasional di Indonesia semakin dikenal dan banyak diadakan oleh berbagai komunitas sastra dan budaya di seluruh Indonesia. Peringatan tersebut biasanya diisi dengan berbagai kegiatan, seperti diskusi sastra, baca puisi, pameran seni, dan lain sebagainya. Selain itu, pada Hari Puisi Nasional, banyak karya sastra dan puisi yang diperkenalkan dan dipromosikan ke masyarakat Indonesia dan dunia internasional.

Penyelenggara Hari Puisi Nasional di Indonesia adalah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Kemendikbudristek menjadi institusi yang bertanggung jawab atas pelaksanaan dan koordinasi kegiatan Hari Puisi Nasional setiap tahunnya.

Namun, peringatan Hari Puisi Nasional juga diadakan oleh berbagai lembaga sastra dan budaya di Indonesia, seperti Komunitas Sastra Indonesia, Dewan Kesenian Jakarta, dan lain-lain. Para penyair, pengarang, dan pujangga Indonesia juga ikut aktif dalam peringatan tersebut dengan mengadakan kegiatan baca puisi, diskusi sastra, dan berbagai acara seni budaya lainnya.

Selain itu, media massa juga turut mempromosikan peringatan Hari Puisi Nasional melalui publikasi puisi dan liputan kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada hari tersebut. Dengan kerja sama dan partisipasi dari berbagai pihak, peringatan Hari Puisi Nasional di Indonesia dapat terus dilaksanakan dan semakin memasyarakatkan kegiatan kepenulisan dan pengapresiasian sastra di Indonesia.

Berikut adalah beberapa contoh puisi nasional Indonesia:

1.Aku Indonesia oleh Chairil Anwar

Aku Indonesia dan kumiliki tanah ini

Dalam tanahku kubangun cinta abadi

Kejayaanku terpancar dari gunung-gunung

Dan laut-lautku menggulungkan biru kebiruan.

  1. Indonesia Jaya oleh Chaken M

Indonesia, tanah airku

Tanah tumpah darahku

Di sanalah aku berdiri

Jadi pandu ibuku.

  1. Tanah Airku oleh Ibu Sud

Tanah airku tidak kulupakan

Kan terkenang selama hidupku

Biarpun saya pergi jauh

Tidak kan hilang dari kalbu.

  1. Inilah Barisan Kita oleh W.S. Rendra

Inilah barisan kita

Janganlah takut lawan kita

Beranilah maju menghadapi

Beranilah maju menghadapi

Beranilah maju menghadapi.

  1. Indonesia oleh Soe Hok Gie

Indonesia, tanah airku

Tempat lahirku, tempat tumbuhku

Kepadamu aku bersumpah

Mau hidup dan mati untukmu.

Itulah beberapa contoh puisi nasional Indonesia yang menggambarkan kecintaan dan rasa patriotisme terhadap tanah air.

Tujuan memperingati Hari Puisi Nasional adalah untuk menghargai keindahan, makna, dan kekuatan kata-kata dalam puisi sebagai bagian dari warisan sastra dan budaya bangsa Indonesia. Puisi merupakan salah satu bentuk karya seni yang mampu menggugah perasaan, meresapi keindahan, serta menimbulkan refleksi atas nilai-nilai kemanusiaan.

Selain itu, memperingati Hari Puisi Nasional juga menjadi momen untuk mengenang dan memperingati jasa para sastrawan dan pujangga Indonesia yang telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan sastra di Indonesia, seperti Chairil Anwar, Sutardji Calzoum Bachri, Taufiq Ismail, dan masih banyak lagi.

Dalam memperingati Hari Puisi Nasional, diadakan berbagai kegiatan dan acara seperti pembacaan puisi, diskusi sastra, seminar, dan pertunjukan seni. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang keindahan dan kepentingan puisi, serta memberikan penghormatan kepada para penulis dan pujangga Indonesia yang telah berjasa dalam berkarya.

Melalui peringatan Hari Puisi Nasional, diharapkan dapat terus mengembangkan dan memperkaya warisan sastra dan budaya Indonesia untuk generasi yang akan datang serta membangun kecintaan dan rasa patriotisme terhadap bangsa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *