HARIANHALMAHERA.COM–Untuk mendorong peningkatan haul tangkap, pihak yayasan Masyarakarat dan Perikanan Indonesia (MDPI) Maluku Utara (Malut) menggelontorkan bantuan sebesar Rp 1,3 miliar melalui program Fair Trade kepada nelayan di Desa Bajo, Kepulauan Sula (Kepsul).
Ketua Regional Supervisor MDPI Malut Karel Yesusa menjelaskan, Fair Trade adalah sistem perdagangan berkelanjutan yang berusaha membantu nelayan dan petani yang terpinggirkan melalui sistem pembayaran yang adil.
Tujuan pemberian bantuan itu sebagai upaya untuk menciptakan ekonomi yang berkelanjutan dan pasar baru di antara negara-negara berkembang. Dimana, nantinya ikan tuna hasil tangkapan para nelayan, langsung di ekspor ke Amerika.
Program fair trade kata dia baru berjalan dua tahun. di Indonesia Timur program ini hanya di dua daerah yakni Maluku di Toli-Toli dan Malut meliputi Ternate, Halsel dan Sula.
“Kami melihat di Sula potensi ikan luar biasa namun cara pengelolaanya masih sederhana, sehingga melalui bantuan ini dikembangan sesuai dengan kebutuhan nelayan. Mereka butuh gudang es dan lain-lain. Kita bantu sehingga saat ekspor mereka lancar dan pendapatan juga belimpah,”katanya.
Kepala dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Malut, Buyung Reojilun mengatakan bantuan ini sangat membantu nelayan, bahkan hasil ekspor di Malut bisa di terima di pasar Internasional.
“Progran ini, ikan tuna Malut bisa masuk ke pasar internasional di Amerika, tentunya sangat membantu masyarakat karena selama ini masyarakat khususnya nelayan kita selalu bergantung ke pemerintah,”akuinya (tr3/pur)