HARIANHALMAHERA.COM– Tekad Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Malut) untuk meraih juara di ajang lomba Seleksi Tilawatil Quran (STQ) tingkat Nasional di Pontianak, Kalimantan Barat gagal. Buktinya, 10 mata lomba yang diikuti, tidak ada satu pun yang keluar sebagai juara.
Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Malut selaku pihak yang bertanggungjawab atas hal ini berdalih kekagalan ini tak lepas dari minimnya dukungan anggaran pembinaan.
“Mudah-mudahan kedepan jika memang kita punya anggaran ini sudah bagus, kita akan mulai dengan tahap pembinaan, sehingga dalam pelaksanaan tingkat provinsi maupun nasional tentunya akan maksimal sesuai dengan yang diharapkan Gubernur,” ucap Karo Kesra Dihir Bajo kemarin (9/7).
Dia menyebut, alokasi anggaran untuk STQ tingkat provinsi dan nasional di APBD 2019 hanya sekitar Rp. 1 Miliar. Karena terjadi pembengkakan pada biaya tak terduga di STQ tingkat provinsi kemarin, hingga mengakibatkan terkurasnya biaya pembinaan peserta STQ ke tingkat nasional.
Untuk memaksimalkan pembinaan terhadap Qori dan Qoriah di STQ tahun deoan, pihaknya
akan mengusulkan anggaran sebesar Rp. 2 miliar. Angka tersebut baru masuk kategori yang sangat ideal. “Kalau anggarannya sesuai tentunya bisa menjawab kegiatan STQ provinsi maupun ke tingkat nasional,” katanya.
Soal lomba STQ kemarin, dia menilai ada satu peserta asal Malut atas nama Dirman asal kota Ternate yang keluar sebagai juara cabang hafalan 10 juz tingkat anak-anak.
Sebab, saat panitia mengumumkan nilai seluruh peserta, Dirman memiliki nilai yang masuk
kategori baik. “Kami sudah merasa senang saat itu, tapi saat penentuan pemenang hasilnya jadi lain. Apakah kesalahan dari penilaian manusia atau elektronik itu kita juga tidak tahu,” ucpanya. (tr3/pur)