
HARIANHALMAHERA.COM— Sejak diterima hasil sepesimen dari Laboratorium di Makassar, Rabu (15/4) lalu, sampai hari ini gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 di wilayah Maluku Utara belum ada pengiriman lagi. Sebab Virus transport Media (VTM) minim.
Juru bicara gugus tugas penanganan Covid -19 Provinsi Maluku Utara, dr. Alwia Assagaf mengaku, itu masih menjadi kendala. Sementara, data reaktif rapid test terus meningkat.
Ia menjelaskan, untuk pemeriksaan rapid test yang dilaksanakan terhadap 955 orang, terdapat 78 orang dengan hasil reaktif. Rinciannya, 37 Orang Tanpa Gejala (OTG), 22 Orang Dalam Pemantauan (ODP), 1 Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan 18 orang pelaku perjalanan dari daerah terjangkit.
Sedangkan 877 orang hasil rapid testnya non-reaktif. Meski begitu, kata Alwia, lagi-lagi semua masih terkendala dengan kurangnya VTM. Sementara, VTM pemberian Dinas Kesehatan Malut yang tersedia hanya 20 VTM.
“Kalau ada yang harus dilakukan Swab test baru berdoa saja, semoga tidak banyak. Karena ketersediaan (VTM) kita cuman itu,” katanya.
Ia menilai, kondisi Kota Ternate, hanya berapa yang peduli diam di rumah. Sedangkan di jalan- jalan masih banyak yang berkurumunan. Ada pula yang tidak mengenakan masker saat keluar rumah.
“Ini salah satu yang memperbanyak kasus ini,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara, dr.Idhar Sidi Umar mengaku, sebelumnya VTM yang tersedia 100. Tapi sudah diberikan ke RSUD Chasan Boesoeirie (CB) sebanyak 80 VTM, sehingga yang tersisa sebanyak 20 VTM.
“VTM ini memang masih langka, masih dicari. Kita berupaya, yang kemarin sudah dikasi 80 ke RSUD CB, tinggal 20 yang kita kirim ke Sula 4 VTM. Jadi yang susah itu VTM. Kalau ada torang (kami) beli,” singkatnya.(lfa/Kho)