Politik

Ihh Serem, Ada TPS Berhantu

×

Ihh Serem, Ada TPS Berhantu

Sebarkan artikel ini
MENGERIKAN: Tempat Pemungutan Suara (TPS) 073 yang berlokasi di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, bertema horror untuk menarik pemilih.(foto: kompas.com

HARIANHALMAHERA.COM— Setiap Pemilu, selalu saja ada kreativitas untuk mendesain tempat pemungutan suara (TPS) menjadi unik. Seperti TPS 073 yang berlokasi di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Panitia pemungutan suara di TPS ini kompak mengambil tema horor.

Sebut sajak Valak, hantu seorang biarawati. Ada juga si hantu pengisap darah, siapa lagi kalau bukan Drakula. Selain itu, ada pula hantu-hantu lainnya, seperti pocong dan vampir.

Meski horor, namun suasana ‘mengerikan’ itu dimaksudkan untuk menarik minat warga sekitar guna datang dan menggunakan hak pilihnya.

Sebagaimana diberitakan kompas.com yang dilansir dari Straits Times, panitia TPS yang berlokasi di Jalan Gunung Balong 1 itu bahkan memberikan kesan mistis. Tidak hanya itu, setiap panitia TPS juga mempunyai kisah bagaimana mereka bisa ‘meninggal’.

Salah satunya adalah Mohammad Dasir. “Saya ditabrak bus,” ujar Dasir yang berdandan ala pocong lengkap dengan kain kafan. Dia bertugas memandu calon pemilih untuk masuk.

Lain lagi dengan Andi Alfaqi. Ia mengaku meninggal setelah seseorang memukulnya dengan sekop ketika tertidur. Dia berdandan ala Drakula lengkap dengan sekop. Andi merupakan panitia yang bertugas membantu pemilih mencelupkan jari mereka ke tinta sebagai tanda mereka sudah mencoblos.

Sementara, Ketua Kelompok Pemilihan Pemungutan Suara (KPPS) Adnan Yasin menjelaskan, tema unik yang mereka usung berhasil meningkatkan partisipasi pemilih jika dibandingkan dengan Pemilu 2014.

“Saya bisa menyatakan pemilu tahun ini diikuti oleh sekitar 80 persen. Dibandingkan dengan lima tahun lalu hanya 65 persen,” kata Adnan setelah pemungutan suara ditutup pukul 13.00 WIB.

Adana yang mengenakan pakaian ala vampir, menyatakan panitia menggunakan kocek mereka sendiri untuk dandanan. Sementara dekorasi didanai dari biaya sewa tenda yang dialokasikan KPU karena panitia menggunakan rumah penduduk yang dipinjamkan secara Cuma-Cuma untuk dijadikan TPS.

“Kami ingin memperkenalkan sesuatu yang lucu. Kami ingin menambahkan elemen misteri sehingga menimbulkan rasa penasaran. Sejauh ini berhasil,” ujar Adnan, sembari menyebutkan kalau dia ‘tewas’ karena digigit vampir senior.(kpc/fir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *