3 Pasien Emergency Terpaksa Lewat ‘Jalan Tikus’, Buntut IGD RSUD CB Diboikot

0
235
Bentangkan spanduk sebagai kritik nakes terhadap manajemen RSUD Chasan Boesoirei Ternate beberapa waktu lalu

HARIANHALMAHERA.COM– Aksi boikot pintu masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) Chasan Boesoirie (CB) Ternate yang digelar para tenaga kesehatan (Nakes), sabtu (21/1) pagi ternyata masih berlanjut hingga jelang petang, menyusul belum ada titik terang dalam hearing yang dilakuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Malut dengan mereka.

Para Nakes pun tegaskan akan terus melakukan aksi protes terhadap manajemen RSUD Chasan Boesoirie yang tak kunjung bayar Tunjangan Tambahan Pengahasilan (TTP) selama 15 bulan, termasuk memberi peringatan terhadap Pemprov Malut dengan menegaskan bahwa mereka akan terus boikot hingga bermalam di depan IGD.

Meski aktivitas layanan terhadap pasien di IGD RSUD CB, namun akibat dibokikotnya pintu depan tersebut membuat 3 orang pasien Emergency gawat darurat sempat tertahan. Beruntung para Nakes berbaik hati dan utamakan keselamatan pasien sehingga mempersilahkan mendapat pelayanan dengan cara masuk melalui samping belakang IGD.

“Pasien yang tara sadar anak kecil torang tarima memang pasien yang harus butuh penanganan,”kata beberapa Nakes yang enggan disebutkan namanya.

Disebut Nakes bahwa ada 3 pasien yang status gawat darurat, dimana dua pasien anak kecil dan satu pasien orang dewasa. Sedangkan pasien dan pelayanan pasien yang masuk malam disaat aksi boikot masih berjalan seperti ibu hamil dan pasien konsuktasi lainnya dialihkan ke Rumah sakit lain untuk mendapatkan perawatan medis.

Amatan di lapangan, ternyata meski pintu IGD RSUD CB terlihat palang dengan menggunakan stiker dan baliho, namun pelayanan terhadap pasien di dalam IGD masih tetap berjalan seperti biasa.

Sementara itu, Sekprov Malut, Samsuddin, dalam hearing bersama perwakilan Nakes di ruang rapat RSUD CB mengatakan, Pemprov tetap beritikad baik untuk tuntaskan masalah tersebut, bahkan gubernur sendiri berkomitmen untuk menyelesaikan hanya saja butuh proses dan walaupun dirinya Sekprov tetapi bank punya prosedur yang harus dipatuhi.

“Nakes ini kita sama-sama pegawai Pemprov saya menghimbau nanti sampai bicara lebih nanti bilang ancam lagi takutnya ada aturan-aturan yang bisa kena ke dorang, kasihan kan, kita mengingatkan jangan sampai apa yang mereka lakukan ternyata tidak sesuai aturan atau melanggar aturan kita ingatkan supaya nanti jangan ada akibatnya,”tandasnya.(ifa)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here