HARIANHALMAHERA.COM–Tingginya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite dan Pertamax di tingkat pengecer menuai sorotan dari Komisi II DPRD Kota Ternate.
Sekretaris Komisi II Kader Bayan mendesak Pemkot secepatnya harus mengatasi penetapan tarif BBM di pengecer yang dianggap tidak masuk akal ini.
Apalagi yang dijual adalah BBM bersubsidi. “Ini sudah menjadi kebiasaan pengecer kita di Kota ini, bahkan penjualan BBM di pengecer sudah tak masuk akal, karena terdapat tak sampai seliter dijual perbotol itu,” katanya.
Politikus Demokrat ini menegaskan, dengan adanya satgas BBM yang dibentuk, semestinya hal-hal seperti ini sudah harus di antisipasi sejak jelang kenaikan BBM.
“Harus secepatnya ditangani dan jangan sampai hal ini menjadi beban masyarakat,” pungkasnya.
Dari pantauan koran ini, harga Pertamax di pengecer per satu liter Rp 15.000 dan juga ada Rp 17.000.
Bahkan ada satu batol penuh juga ikut naik harga dari Rp. 20.000 menjadi Rp. 25.000.
Arifin salah satu tukang ojeg di pasar Gamalama, mengatakan kenaikan BBM di tingkat pengecer ini harus menjadi perhatian serius oleh Pemkot.
“Jika ini dibiarkan saja kasian kami yang tukang ojek yang pendapat sehari hanya Rp. 60.000, jika mau nambah BBM akan kewalahan,” katanya, Rabu(7/9). (par/pur)
