HARIANHALMAHERA.COM–Dewan Pengawas (Dewas) Perumda Ake Gaale Ternate mengusulkan agar pelanggan khususnya ekonomi kebawah yang diputuskan aliran airnya karena memiliki tunggakan, tidak harus melunasi sekaligus tunggakan tersebut.
Setidaknya mereka masih diberikan keringanan melunasi tunggakan dengan cara menyicil.
Anggota Dewas Halid Thalib mengatakan, solusi yang ditawarkan kepada dewan direksi Perumda itu tentunya sebagai langkah untuk meringankan para pelanggan terutama ekonomi menengah kebawah.
“Operasional Perumda ini kan bergantung pada rekening pelanggan. Kalau menunggak sampai 3-4 bulan otomatis dilakukan pemutusan. Tapi kita juga usulkan agar diberikan keringanan dengan cara menyicil, kalau sudah dilakukan pemutusan akan disambung kembali. Prinsinpnya pelanggan juga kewajibanya harus dipenuhi,” ungkap Halid, Rabu(9/2).
Pasca dilantik, pihaknya juga berupaya untuk mengawasi pelayanan air bersih salah satunya dengan turun langsung ke lapangan guna mengetahui kendala-kendala yang dihadapi.
Dimana, salah satu kendala yang ditemui dilapangan, terkait keberadaan alat mesin pompa yang sebagian besar sudah berusia uzur. Sehingga kadang menyebabkan penyaluran air bersih terganggu.
Seperti mesin pompa di Kelurahan Skep dan di Tubo. “Untuk pengadaan baru tentunya butuh anggaran uang cukup besar. Tapi kita juga sudah carikan solusi melalui pelayanan menggunakan mobil tengki untuk wilayah-wilayah yang krisis air bersih,” tandasnya.
Menyangkut pergantian alat, menurut dia, saat ini masih fokus melakukan pembinaan internal. Mengingat walaupun alat baru jika tidak dibarengi kerja sama tentunya tidak bakalan maksimal.
Meski demikian, pihaknya juga tetap berupaya salah satunya dengan penyampaian ke Pemkot melalui Bappelitbangda agar kedepan ada penyertaan modal ke Perumda Ake Gaale guna mendukung kinerja Perumda.(par/pur)