HARIANHALMAHERA.COM–Hujan yang mengguyur Kota Ternate beberapa hari kemarin menimbulkan kerusakan dimana-mana. Di Kelurahan Foramadiahi Kecamatan Pulau Ternate misalnya, terdapat dua rumah warga yang rusak parah akibat diterjang material longsor Jumat (21/5) malam.
Tidak hanya itu, longsor juga mematahkan talud pekarangan TPQ sepanjang 40 meter ke Kelurahan Marikurubu.
Kepala BPBD Kota Ternate, M. Arif Gani menuturkan, dua rumah warga di Formadiahi yang rusak diterjang longsor itu diakibatkan patahnya swering. “Ada 2 swering, yang satu panjang 5 meter dan satu lagi 10 meter. Patah karena akibat longsor dan mengenai rumah warga. Sedangkan di kelurahan Marikurubu itu talud pekarangan TPQ yang patah,”ujarnya,Minggu(23/5).
Pihaknya juga telah menerjunkan tim ke lapangan. Hanya saja, belum bisa memastikan berapa besar kerugian akibat musibah tersebut. “Sementara masih dikaji lebih dahulu. Tapi kita juga upayakan segera memberikan bantuan ke warga yang rumahnya tertimpa longsor dalam waktu dekat.
Hujan deras juga menyebebkan sejumlah ruas jalan tergenang. Diantaranya di Kelurahan Kayu Merah, Bastiong Karance, Mangga dua hinggga kota Baru yang kerap menjadi langganan banjir, lantaran saluran drainase yang kerap tersumbat oleh sampah.
Wakil Walikota Jasri Usman yang sempat turun ke sejumlah lokasi banjir sejak Sabtu langsung memerintahkan kepada para Lurah dan Camat agar secepetnya mengatasi persoalan itu.
Dia bahkan melayangkan teguran keras terhadap para pemilik toko didepan jalan areal Bastiong lantaran memiliki saluran air tapi ditutupi sehingga menyebabkan sampah yang masuk juga tidak terkontrol.
“Kami akan terus mengawasi ini, karena ini juga jadi program kerja, dan tentunya kami berharap kesadaran masyarakat, dan lurah-lurah, agar bisa bersinergi dalam penanganan sampah yang dimulai dari lingkungan masing-masing,” pintanya.(tr4/pur)
