HARIANHALMAHERA.COM— Kota Ternate, menjadi salah satu daerah di Provinsi Maluku Utara (Malut) yang tingkat penyebaran virus corona terbilang tinggi. Namun, Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), menolak usulan dilakukannya rapid test massal.
Penolakan itu disampaikan secara tegas Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kota Ternate Nurbaity Radjabessy di hadapan tim gugus tugas Covid-19 epidemologi Provinsi Malut dan Ternate, saat rapat bersama, Selasa (30/6).
“Saya tak setuju melakukan rapid test massal,” kata Nurbaity.
Namun, dirinya mengaku setuju jika dilakukan SWAB test secara massal. Alasannya, saat ini untuk pelayanan di sejumlah laboratorium yang ada di Ternate, terus diberlakukan rapid test ke sejumlah masyarakat.
“Saat ini alat SWAB test baru diberlakukan di Kota Manado. Karena di Kota Ternate belum ada alat tersebut. Jika alat itu sudah ada di Ternate, pastinya akan dilakukan SWAB massal ke semua masyarakat,” tegasnya.
Lanjutnya, sejak Senin (29/6) pihaknya terus melakukan pemantauan langsung di lapangan. Dinkes juga sudah menarik sejumlah petugas medis di kota untuk diperbantukan di setiap kelurahan, agar bisa membantu para pasien yang sedang melakukan isolasi mandiri.
“Kami terus bekerja dan memantau sejumlah pasien terbaru yang sedang menjalani isolasi mandiri, sembari kami menunggu kebijakan Pemprov Malut membuka lokasi isolasi di Corner Palace Hotel,” pungkasnya.(aji/fir)