Ternate

Luncurkan Buku Satu Dekade

×

Luncurkan Buku Satu Dekade

Sebarkan artikel ini
Wali Kota Ternate, Burhan Abdurahman

HARIANHALMAHERA.COM–Setelah 10 tahun mengemban tugas sebagai Wali Kota Ternate, Burhan Abdurahman kini resmi beratatus sebagai warga biasa. Kemarin, masa tugasnya sebagai orang nomor satu di Ternate sudah berakhir.

Untuk mengenang 10 tahun kepemimpinanya itu, Haji Bur pun meluncurkan buku satu dekade yang berisi keberbasilannya memimpin Ternate. Peluncuran buku ini berlangsung di ruang utama lantai  dasar kantor Walikota Selasa(16/2) malam disela-sela silaturahmi sekaligus pamitan bersama jajaran unsur Forkopimda.

Dalam kesempatan itu, banyak tokoh yang menceritakan kenangannya saat bekerja bersama ketua IKT Malut ini. Salah satnya Ibrahim Muhammad yang pernah menduduki jabatan Kadispendik Ternate. “Pak Burhan telah membawa banyak perubahan bagi wajah kota ternate,” katanya.

Sebagai mantan pejabat Pemkot dia melihat Haji Burhan adalah pemimpin yang sangat bijaksana dalam mengambik berbagai keputusan termasuk pergantian pimpinan OPD.

“Kalau itu mau ada pergantian OPD, kami diminta masukan. Ada pejabat tertentu yang akan diganti, beliau menyampaikan kalau diganti, kasihan, siapa yang akan melihat anaknya-anaknya sementara masih ada yang kuliah,” kenang Ibrahim.

Bahkan, Haji Bur dimatanya adalah sosok yang tidak menyukai bawahannya yang berbuat semena-mena kepada orang tua. Dia mengisahkan, saat itu Haji Bur geram betul saat mengetahui ada salah satu pejabat Pemkot yang melaporkan orang tuanya sendiri ke pihak yang berwajib.

“Saya menyampaikan orang seperti ini tidak layak untuk dipakai, Sebelum matahari terbit harus di berhentikan dari jabatan. Dan kesokan harinya langsung beliau keluarkan SK pemberhentian,” kisahnya.

Karenanya, dia melihat Haji Bur arif dan bijaksana dalam mengambil setiap keptusan dengan mempertimbangkan berbagai hal. “Layakanya pepatah Pemimpin bukan hanya merasa pintar, tapi juga harus pintar merasa,” ucapnya.

Sutopo Abdullah, Kadispora Ternate pun punya penilaian sendiri kepada kepemimpinan Haji Burhan dan Abdullah Taher. “Kalaupun ada hal yang kurang berkenan, tidak pernah ada rasa dendam ataupun yang disimpan dihati. Haji Bur ketika beliau marah, hari itu juga langsung selesai,” katanya.

Satu hal yang menjadi catatan sejarah Kota Ternate dibawah kepemimpinan Bur-Ada dengan kehadiran gedung Duafa Center.Bangunan yang berdiri di samping Masjir Raya Al Munawwar itu memberikan rejeki  kepada kaum duafa di kota ternate. “Dan amal zariah ini tentunya menjadi salah satu nilai pahala yang tak akan pernah habis-habisnya sampai kapanpun,” tukasnya.

Kejari Ternate Pandi Sijabat pun memberikn penilian tersendiri. Dia menilai Haji Bur dan Abdullah selama kepemimpinan menunjukan kekompakan yang cukup luar biasa yang jurang sekali terlihat didaerah lain. “Keduanya saling mengisi, ini kesan yang sangat mendalam,”katanya.

Yang paling dikaguminya adalah pogram bariofola yang hingga saat ini sudah terkenal dikancah nasional. “Ini merupakan hubungan korelasi antara moral dan agamais yang sangat luar biasa. Jangan hanya berhenti sampai disini, banyak hal yang akan dilakukan. Mudah-mudahan kita saling berkolaborasi kedepan saling tidak terpisahkan terutama dalam penegakan hukum,” pintanya.

Burhan sendiri mengakui selama 10 tahun kepemimpinnanya banyak tuntutan yang belum terselesaikan. Namun dilain sisi, banyak perkembangan dan kemajuan diberbagai sektor baik pembangunan infsruktur, ekonomi, sosial budaya,yant tentunya merupakan kerja keras semua pihak. “Kaami hanya bagian terkecil dari bagian pembangunan ini ibu bapak  yang tentunya memiliki andil besar membangun kota ternate,”tutupnya.(tr4/pur)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *