HARIANHALMAHERA.COM – Ketika sebagian warga di tingkat kelurahan Kota Ternate menolak tempat karantina untuk penanganan Covid-19, warga Kelurahan Maliaro, Ternate Tengah, justru bertindak sebaliknya.
Selain merespon positif Hotel Dragon yang berkedudukan di lokasi mereka dijadikan sebagai tempat karantina, mereka juga sibuk menyiapkan nasi bungkus dan takjil untuk petugas medis dan orang-orang yang menjalani karantina.
Tak tanggung-tanggung, 30 kotak nasi dan 30 kotak kue takjil untuk hidangan berbuka puasa disiapkan. “Ini kami siapkan setiap hari. Jadi selain tim medis dan pihak keamanan, kami juga bagi ke mereka yang menjalani karantina,” jelas Lurah Maliaro, Suhaieda Amin, Minggu (10/5).
Bagi Suhaieda, mereka yang menjalani karantina adalah bagian dari saudara. Olehnya itu, pihaknya mendukung penuh upaya pemerintah dalam penanganan Covid-19.
“Siapa lagi yang mendukung mereka kalau bukan kita. Pikiran kami tidak pernah terbesit untuk menolak mereka. Bagi kami, mereka adalah warga kami dan keluarga. Sebab, sehatnya mereka adalah kebahagian kami,” tutur perempuan tersebut.
Sementara, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Rorano, Asgar Saleh, melalui akun facebooknya, menyebut tak hanya menerima saudara-saudara kita dengan status OTG ada ODP, tetapi Lurah dan warganya bahkan menganggap 13 pasien yang dikarantina sebagai bagian dari warga Maliaro.
“Takjil dan makanan berbuka yang diberikan mungkin tak seberapa, tapi ada nilai spiritual dan sosial yang tak terhingga. Interaksi model ini juga sangat membantu pasien secara psikologis. Mereka tak merasa sendiri dan mereka pasti lebih cepat sembuh,” katanya.
“Saya membayangkan, andai seperti ini dilakukan oleh banyak anak-muda, ibu-ibu majelis taklim, para tokoh masyarakat dan warga kelurahan-kelurahan yang warganya tengah menunggu hasil Swab Test di Dragon Hotel, Velya Hotel, Sahid Hotel dan RSUD CB, maka Ramadan kali ini akan sungguh indah,” tuturnya. (tr-6/Kho)