HARIANHALMAHERA.COM–Setelah resmi menjabat sebagai Wali Kota dan wawali Ternate, M Tauhid Soleman-Jasri Usman mulai kebanjiran keluhan dari elemen warga kota. Salah satunya datang dari perkumpulan sopir angkutan kota (angkot).
Mereka meminta pemimpin baru Kota Ternate itu segera membenahi fasilitas penunjang di Terminal Gamalama pasca “diresmikan” Pj Wali Kota Hasyim Daeng Barang,s eperti halte bagi para penumpang.
Sebab, menurut para sopir, pasca diminta beroperasi di Terminal Gamalama, mereka justeru kesulitan mendapatkan penumpang lantaran tidak tersedia halte sebagai tempat penumpang menunggu angkot.
“Yang kami butuhkan itu harus ada halte dan ruang tunggu, itu paling penting karena bisa menarik penumpang,” keluh Koordinator Sopir Angkot Kota Ternate Muhammad Ely kemarin.
Diakui, tanpa halte dan ruang tunggu, dia megibarakan para sopir di areal terminal ibarat hewan berkeliaran liar. “Jangan biarkan kami berkeliaran seperti “kambing’ berkeliaran sembarangan,”
Dia justeru hedan dengan kebijakan Pemkot saat ini. Dimana pemerintah justeru lebih mendahulukan pembangun lapak di areal terminal ketimbang halte dan ruang tunggu.
Padahal, kontribusi sopir angkot terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui retribusi terminal dan lain-lain cukup tinggi. Karenanya, wajar jika para sopir angkot menuntut sarana prasarana penunjang terminal segera dibangun. “Pentingnya Halte dan ruang tunggu ini juga nantinya banyak manfaatnay termasuk menertibkan trayek liar angkot di luar areal terminal,” katanya.
Mewakili seluruh sopir angkot dia berharap wali kota yang baru dengan slogan Ternate Kota Mandiri dan Berkeadilan (Andalan) bisa membangun fasilitas penunjang terminal utama di Kota Ternate ini. “Kami tidak menuntut banyak, hanya halte dan ruang tunggu saja. Karena kami juga berkontribusi terhadap daerah,”pintanya. (tr4/pur)
