HARIANHALMAHERA.COM– Musyawarah perencanaan pembangunan daerah (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Ternate tahun 2023 yang berlangsung selama dua hari, sejak jumat sampai kamis (23-24/3) di ballroom Royal Resto resmi berakhir. Dalam Musrenbang tersebut telah dicetuskan 14 program prioritas dan 8 visi, yang nantinya akan dirumuskan dalam arah kebijakan pembangunan daerah kedepan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappelitbangda) Kota Ternate, Rizal Marsaoly, pada penutupan Musrenbang RKPD, memaparkan, bahwa dari 14 program yang disepakati dalam forum tersebut, dimana secara keseluruhan telah menelan anggaran sebesar Rp. 1 miliar lebih (Rp.1.973.122.223.956).
“Adapun program tersebut secara garis besar adalah pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang professional, dengan alokasi dana yang dirancang sebesar Rp 35.840.511.283. Kemudian dibidang pelayanan publik, total anggaran yang di butuhkan sebesar Rp. 987,942.209.784,”katanya, kamis (24/3).
Sementara di bidang pembangunan infastuktur dasar pada wilayah terluar, yakni Moti, Hiri dan Batang dua lanjutnya, untuk dukungan anggaran dirancang Rp 218.294.622.006. disusul revitalisasi dan penguatan peran BUMD yang total anggaran dibutuhkan Rp.1.550 000 000. Sedangkan untuk optimalisasi sumber- sumber penerimaan daerah sebesaar Rp. 29.969.773.183 dan selanjutnya disektor pengembangan iklim usaha yang kondusif serta peningkatan daya saing industri kreatif, UMKM dan IKM, dengan total anggaran sebesar Rp.42.081.078.654.
“Untuk mendorong fasilitas akses pasar diantaranya Hiri, Moti dan Batang Dua telah membutuhkan anggaran sebesar Rp.63.472.433.198, 8. Sementara untuk industrialisasi pengolahan sampah, dengan cara partisipatif, alokasi anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp.32.948.965.909,”ujarnya.
Kemudian konservasi sumber daya air menurutnya, dibutuhkan alokasi angaran Rp. 75.878.603.826. Sedangkan untuk perlindungan dan pelestarian cagar budaya, total anggaran Rp.16.861.106.269 serta di bidang kebudayaan yang antara lain membangun dan menghidupkan entitas keragaman sosial budaya masyarakat dialokasikan anggaran Rp.995.000 000.
“Untuk literasi dan mitigasi kebencanaan, membutuhkan anggaran Rp.47.472.727. Sementara untuk pengembangan Kota sebagai pusat informasi dan konsulidasi barang/ jasa, total anggaran yang dibutuhkan Rp .2.616.45 80. kemudian revitalisasi dan penataan pola ruang yang berkelanjutan, total anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp 417.198.73354,”ungkapnya.
Rizal menambahkan bahwa dari 8 point visi Ternate andalan dan berkeadilan juga dirancang anggarannya yang totalnya sebesar Rp.1.973.122.223.957 antara lain menciptakan kemandirian ekonomi MASYARAKAT, Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi Regional, alokasi dengan anggaran RP.327.922.471.447.
Terciptanya Tata kelola pemerintahan yang ekstraktif dan responsif dengan alokasi anggaran Rp.232.422.503.573, Meningkatkan kemampuan daerah dalam penyediaan pelayanan publik yang berkualitas alokasi anggaran Rp.722.425.523.382, menumbuh-kembangkan kelembagaan sosial dalam bingkai 7 nilai kebudayaan Ternate (Kie se Gam Magogugu Matiti Tomdi) dengan alokasi angaran Rp.63.549.382.725,
Setiap warga memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam berekonomi dengan alokasi anggaran Rp.21.720.728.654, 6. Warga masyarakat memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam memperoleh pelayanan sarana prasarana perkotaan dengan alokasi anggaran 526.026,308,290. Daerah melindungi masyarakat yang kurang mampu alokasi anggaran.Rp.75.785.539.096 dan terakhir daerah memberikan ruang untuk tumbuh dan berkembangnya budaya masyarakat dengan memperhatikan sistem nilai dan norma sosial dengan alokasi anggaran Sebesar Rp.526.026.308.290.
Dari program yang menjadi skala prioritas tersebut menurut Rizal, nantinya akan diteruskan pada penjabaran program oleh organisasi perangkat daerah (OPD) untuk menjadi fokus dan menjadi target yang akan ditetapkan berdasarkan visi misi Wali Kota dan wakil Wali Kota.
“Dari 8 program prioritas yang menjadi fokusnya itu hanya tiga yang menjadi program unggulan pada tahun 2023 yaitu pembangunan infrastruktur dasar pada wilayah Moti, Hiri dan Batang Dua, serta pengembangan iklim usaha yang kondusif, serta peningkatan daya saing UMKM dan IKM,” jelasnya.
Rizal mengungkapkan, sejumlah program yang menjadi prioritas kedepan itu juga, mengangakomodir pokok- pokok pikiran DPRD Kota Ternate. Namun, hasil musrenbang akan dibawa pada musrenbang tingkat provinsi Malut hingga tingkat nasional sehingga akan diketahui mana program yang dibiayai oleh APBD Kota Ternate, APBD Provinsi maupun dari APBN.
“Pemkot Ternate juga mendorong kemudahan akses pasar bagi masyarakat wilayah Moti, Hiri dan Batang Dua, yang pasti dari anggaran ini kita berupaya menjawab kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.(par)