HARIANHALMAHERA.COM–PDAM Kota Ternate sudah tidak punya solusi lain lagi untuk menyelesaikan krisis air bersih yang terjadi di Kelurahan Maliaro. Satu-satunya solusi yakni beroperasinya sumur bor yang tengah dibangun Dinas PUPR di antara Kelurahan Tongole dan Marikurubu.
Sebab, dari sumur itulah air bisa mengalir normal ke warga lingkungan Maliaro. Sebab, kriris air yang terjadi di Maliaro akibat keterbatasan sumber air dan secara geografis kelurahan tersebut berada di ketinggian.
Plt Dirut PDAM Ternate, Thamrin Alwi mengatakan, selama ini sumba arir yang mengalir di tiga RT di Maliaro berasal dari sumur di Kelurahan Skep. Untuk alur ke bagian Selatan, dari sumur Skep disuplay ke Kelurahan BTN, kemudian masuk ke Kelurahan Maliaro.
“Tapi untuk tiga RT di Maliaro ini tersendat karena ada ketinggian (tanjakan) pada posisi perbatasan antara Kelurahan Maliaro dengan Marikurubu. Sehingga aliran air melemah di posisi itu,” katanya.
Dikatakan, air biasanya terdistrubusi ke Maliaro sedikit lebih cepat pada malam hari karena penggunaaan air di BTN dan sekitarnya sudah mulai berkurang.
Guna memaksimalkan pelayanan air ke Maliaro, PDAM menaruh harap pada pembangunan sumur air minum yang sementara dikerjakan Dinas PUPR “Kami bermohon agar PUPR bisa sesegera mungkin melakukan pengeboran. Kalau misalnya itu sudah dilakukan, maka kemungkinan alternatif yang kami tawarkan, adalah kita lakukan suntikan langsung ke Maliaro,” ucapnya.
Untuk saat ini, solusi yang paling efektif untuk distribusi air Kelurahan Maliaro adalah, dilakukan rasionalisasi. Artinya, akan diperkecil debit air yang disuplay ke beberapa titik. Ini agar air bisa terdistribusi secara merata. “Menurut saya ini solusi yang paling terbaik. Jadi rancana hari ini (kemarin, red) saya mau kumpulkan petugas agar kita atur jadwalnya. Sehingga biar sedikit-sedikit yang penting semua kebagian air,”terangnya. (tr4/pur)