HARIANHALMAHERA.COM–Kehadiran investasi besar-besaran di Maluku Utara (Malut) di tahun ini diikuti dengan adanya pegelaran ivent nasional STQ (Seleksi Tilwatail Quran), memicu daya tarik maskapai penerbangan untuk membuka rute ke Malut.
Yang terbaru adalah Citilink. Maskapai penerbangan bertarif rendah itu dijadwalkan akan mendarat (landing) perdana di Bandara Udara Sultan Babullah pada 15 Februari mendatang.
Hanya saja, anak perusahaan Garuda Indonesia itu baru melayani rute dari Bandara Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta ke Bandara Babullah Ternate PP (Pergi Pulang) dengan pesawat jenis Boeing 737 Series.
Kadishub Malut Amrin Zakaria mengaku, keputusan Citilink membuka rute ke Malut ini tentu tak lepas dari kondisi ekonomi di Malut yang terus tumbuh seiring masuknya investasi dan pelaksanaan hajatan nasional.
“Saya kira kehadiran Citilink ini merupakan kajian yang cukup lama dan mendalam bahwa ada tren positif pertumbuhan ekonomi di maluku utara yang hampir 6,6 persen. Mereka melihat faktor ini sehingga mereka berani masuk dengan armadanya di Ternate,” ujaranya
Keputusan membuka rute ke Malut ini menurut dia tentu patur diepreasi mengingat di tengah pandemi Covid-19 ini justeru terjadi penurunan pendapatn yang cukup signidikan yang dialami banyak maskapai. “Jadi ini memang satu kegembirana bagi warga Maluku Utara,” katanya.
Dengan hadirnya Citilink ini, maka tercatat sudah ada lima maskapai besar yang melayani penerbangan ke Malut yakni Lion Air dan Batik air yang gergabung dalam Lion Grup, Sriwijaya Air, dan Garuda Indonesia Airlines. “Jadi transportasi udara sudah cukup lumayan karena hampir semua penerbangan nasional sudah masuk di Maluku Utara,” tukasnya. (lfa/pur)