HARIANHALMAHERA.COM— Setelah hampir dua tahun tak jalan, program segitiga emas yang melibatkan Pemkot Ternate, Pemkot Tidore, dan Pemkab Halbar, digaungkan lagi. Program ini dibahas dalam Musrenbang Khusus.
Percepatan rencana tersebut oleh Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Ternate, akan menyurat ke dua daerah untuk melakukan pra musrembang.
“Kami berharap dalam dua tahun terakhir ini bisa menghasilkan kegiatan yang lebih komplit. Mmisalnya di bidang pariwisata, pertanian, dan perhubungan,” terang kepala Bappelitbangda Ternate Said Assagaf.
Said juga menepis kalau program segitiga emas ini mandek. Menurutnya, tiga daerah tetap berkomitmen dan punya spirit yang sama untuk melanjutkan segitiga emas.
“Forum musrembang ini kita harapkan bisa melegitimasi itu,” terangnya.
Dia juga membantah kalau segitiga emas ini dibuat hanya sebagai panggung politik. Menurutnya, ini adalah komitmen politik tiga kepala daerah yang kebutulan puncaknya terjadi pada momentum politik. “Sudah ada kunjungan dewan dari tiga daerah di Kota Ternate, ke Kota Tidore, juga ke Halbar. Karena itu jangan dipolitisir,” pintanya.
Dengan jadwal Musrenbang setiap kabupaten/kota yang sudah dijadwalkan, dia berharap bisa disinergikan dengan musrenbang segitiga emas.
“Hasil musrenbang khusus ini nantinya dibawa ke provinsi sebagai koordinator lintas wilayah, kemudian diusulkan ke pemerintah pusat,” ujarnya.
Ia berharap, Pemprov dapat mengintervensi untuk menyatukan tiga daerah tersebut, sehingga memberikan efek domino bagi wilayah Provinsi. Bahkan, ia memiliki opsi bahwa kedepan segitiga emas akan ditularkan ke beberapa wilayah lainya.
“Seperti kita membuat segitiga emas baru, simpul-simpul pertumbuhan ekonomi baru, Morotai, Tobelo, Galela, Sula, Taliabu, dan Falabisahaya. Kemudian Bacan, Gane Barat-Gane Timur. Ini yang kita harapkan kedepan, sehingga timbul simpul-simpul pertumbuhan ekonomi antar kawasan,” tandasnya.
Ia mengaku, selama ini daerah-daerah tersebut berjalan sendiri-sendiri, padahal mereka memiliki potensi yang luar biasa. Kalau sinergitas dilakukan, ini akan menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi di Malut. Karena ada beberapa konektifitas di beberapa kantong yang dianggap potensial di bidang ekonomi.
“Untuk master plan-nya, Ternate sudah selesai. Rencana aksi sudah selesai, sudah terdistribusi ke semua SKPD. Sementara yang saya dengar untuk Halbar juga sudah selesai, Tidore juga sudah selesai. Langkah selanjutnya adalah mewujudkan konektifitas antar tiga master plan ini,” pungkasnya.(eva/pur)