HARIANHALMAHERA.COM–Satu demi satu persoalan yang selama ini telah mengakar di Perumda Ake Gaale mulai ditertibkan jajaran dewan Direksi yang baru.
Selain menertibkan tunggakan pelanggan, dewan Direksi Perumda dibawah nakhoda Abubakar Adam pun mulai memperketat uang setoran rekening air dari pelanggan yang masuk.
Dimana, uang pembayaran rekening air dari pelanggan tidak lagi menumpuk di loket pembayaran. Langkah ii dilakukan guna mencegah terjadinya kebocoran.
“Biasanya duit yang masuk lewat loket kadang ditampung sampai satu minggu, baru disetor ke bank. Praktek seperti ini, sudah dihilangkan. Hari ini loket tutup jam 4 sore, oleh pihak bank langsung datang ambil. Jadi tidak ada lagi rampok doi,” tegas Abubakar, Senin (9/5).
Bukan hanya itu, semua pengeluaran maupun pemasukan diberlakukan memallui satu pintu. Bahkan, pembayaran gaji karyawan yang selama ini dibayar secara manual, telah diubah melalu non tunai. “Jadi semuanya tercatat. Pengeluaran seratus ribu saja bahkan saya tau. Sistem seperti ini, yang dari dulu tidak diterapkan,” cetus Abubakar.
Pihaknya saat ini telah melakukan asesmen terhadap 220 karyawan, yang telah dilaksanakan pada pertengahan bulan suci Ramadan kemarin.
Dimana, seluruh karyawan dilakukan asesmen melalui jasa pihak ketiga yakni jasa psikolog, untuk mengetahui profil seluruh karyawan, yang nantinya ditempatkan pada setiap bagian, berdasarkan hasil asesmen tersebut.
“ Hasil asesmen ini yang nantinya jadi tolak ukur, untuk penempatan setiap karyawan. Jadi tidak ada nepotisme, apalagi kerabat dekat, tentunya sangat dilarang,” ujarnya.
Abubakar mengaku terhitung mulai Januari hingga 4 April 2022, Perumda telah membayar Rp 1,2 miliar utang ke pihak ketiga , dari total utang sebesar Rp 19 miliar lebih.
“Hutang pembayaran pihak ketiga ini yang kemarin dipakai untuk beli pompa dan lain-lain. Jadi hutang pihak ketiga juga saat ini sudah mulai berkurang,” pungkasnya.(par/pur)