HARIANHALMAHERA.COM– sopir angkutan Kota (angkot) jenis mikrolet yang tergabung dalam Ikatan Solidaritas Sopir Angkutan Penumpang Kota Ternate (ISSAP) Kota Ternate masih lanjut mogok narik. Sebelumnya, pada hari Senin (10/11), mereka aksi di depan kantor Wali Kota Ternate untuk menuntut tertibkan pedagang diseputaran terminal hingga desak blokir diver online, kali ini tepatnya, Selasa (11/11) para penyedia jasa transportasi kota itu memilih diam di terminal dengan tuntutan yang sama.
Ketua ISSAP Kota Ternate, Muhammad Ely, mengatakan bahwa aksi mogok mencari dengan berkumpul diterminal tersebut sebagai bentuk protes terhadap Pemkot Ternate yang tak kunjung respon tuntutan mereka.
“Sebelumnya, kami telah melakukan aksi didepan kantor walikota Ternate kemarin Senin dengan tuntutan memblokir aplikasi pengedara online (driver online,red) yang beroperasi tanpa regulasi. Namun, tuntutan kami belum direalisasi oleh pemerintah kota Ternate, maka kami lanjut aksi mogok beraktivitas,”katanya.
Aksi mogok narik sebagai protes terhadap driver online ini lanjutnya, lantaran kehadirannya tanpa regulasi dan telah berdampak pada sopir angkot, yang mana pendapatan mereka menurun drastis.
“Kami melakukan mogok mencari ini, sebab tuntutan kami belum dipenuhi oleh pemerintah Kota Ternate, dan jika tidak melakukan pemblokiran pengedara online tanpa regulasi ini, tentu kami dirugikan dengan minimnya pendapatan saat keluar mencari,”ungkapnya.
Dalam hearing dengan Dinas Perhubungan (Dishub) dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) kota Ternate kemarin menurutnya, telah diminta untuk melakukan pertemuan pada hari Rabu (12/11) nanti. Namun, para sopir menyatakan sikap menolak tatap muka sebelumnya pemerintah blokir aplikasi driver online.
“Teman-teman sopir tidak mau pertemuan selama pemerintah Kota Ternate belum blokir aplikasi pengedara online yang masih beroperasi bukan dalam ruangan lingkup trayek atau tidak mempunyai regulasi yang jelas,”tandasnya.
“Kerugian yang kami alami sangat besar, efek dari pengedara online yang hadir. Kami berharap pemerintah secepatnya memblokir aplikasi pengendara online yang masuk dan mencari di Ternate tanpa regulasi yang mengatur,pungkasnya.(red)













