HARIANHALMAHERA.COM–Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate akan menutup celah kebocoran PAD dengan memberlakukan sistem elektronik di semua transaksi pungutan mulai tahun depan.
Kemarin difasilitasi Kepala Dinas ESDM Malut, Hasyim Daeng Barang (HDB), Pemkot sudah bertemu dengan pihak ketiga yang direncanakan akan mengelola sektor pungutan ke di Ternate.
HDB upaya menghadirkan pihak swasta ini dalam rangka menawarkan solusi, salah satunya penarikan retribusi diterapkan dengan basis online.
“Jadi nanti sistemnya seperti Tol gitu, nantinya lapak dilakukan pemetaaan berapa banyak penjual, ukuranya, kemudian sistem pembayaran melalui kartu, tidak ada lagi petugas banyak-banyak dipasar,”terangnya.
Solusi ini pun harus didukung dengan sarana dan prasarana infrastruktur, dengan penerapan nantinya sisitem bagi hasil.
“Mudah-mudahan konsep yang kita tawarkan ini juga jadi solusi mencegah adanya kebocoran sektor PAD. Terlepas dari ini juga saya sebagai warga Kota Ternate yang juga mantan PJ Walikota tentunya mempunyai tanggung jawab yang sama,”terangnya.
Plt Kepala Bappelitbangda Ternate, Rizal l Marsaoly menambahkan optimalisasi PAD. di tahun 2022 ada sistem yang nantinya dibangun yang terintegrasi dalam rangka mengoptimalisasi sektor PAD.
Seperti parkiran, pajak reatoran, rumah makan, hotel dan penginapan, serta sumber pendapatan lain, dengan penerepan sisitem secara elektronik yang nantinya terintegrasi di semua OPD. “Tujuannya bagaiamana mencegah kebocoran,karena selama ini kita hanya menghitung tapi tidak diketahui secara pasti nilai sesungguhnya,”tandasnya.
Selain sektor Pendapatan, pihak ketiga juga nantinya berinvestasi di berbagai bidang. Salah satunya PDAM yang nantinya diharapkan dikelola secara profesional.
“Jadi nantinya ada asement dilapangan oleh tim mereka, guna mengetahui problemnya seperti apa. Tapi kita juga nantinya mengggunakan lembaga Afrizal untuk melakukan perhitungan. Dari hasil asesment inilah yang nantinya jadi acuan untuk penandatanganan MoU,” pungkasnya.(tr4/pur)