Ternate

Tak Hanya Corona, Malut Harus Waspada Dampak Cuaca Ekstrim

×

Tak Hanya Corona, Malut Harus Waspada Dampak Cuaca Ekstrim

Sebarkan artikel ini
WASPADA: Musibah longsor yang terjadi di Kelurahan Marikurubu, Kecamatan Ternate Tengah, Kamis (30/4). (foto: BPBD Ternate for Harian Halmahera)

HARIANHALMAHERA.COM— Badan Meteorologi Geofisika dan Klimatologi (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrim bagi 18 wilayah di Indonesia. Termasuk Maluku Utara (Malut). Peringatan dini dilansir BMKG lewat situs resminya, menyebutkan sebagian besar wilayah Indonesia berpotensi menghadapi cuaca ekstrim.

Hal ini akibat masa peralihan cuaca yang umumnya berubah lebih dinamis dan sangat dipengaruhi pemanasan permukaan oleh beberapa hal. Seperti radiasi matahari, sirkulasi atmosfer lokal, serta ada/tidaknya gangguan atmosfer di atas suatu wilayah akibat aktivitas badai tropis, pusaran angin atau gelombang atmosfer ekuator tropis.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebutkan, berdasarkan pemantauan dan analisis, serta prediksi kondisi atmosfer untuk seminggu ke depan, maka terdapat indikasi adanya perambatan gelombang atmosfer ekuator tropis MJO (Maden Julian Oscilation) dan sirkulasi siklonik (pusaran angin).

“Indikasi ini terjadi di sekitar Laut Jawa bagian barat serta di perairan utara Maluku dan Papua Barat pada perode 27 Aprill – 3 Mei 2020, yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan yang cepat dan lebat,” ujarnya.

Gelombang atmosfer ekuator tropis, lanjut Dwikorita, merupakan gangguan atmosfer berupa perambatan klaster udara basah yang menjalar dari Samudera Hindia menuju Samudera Pasifik melewati wilayah Indonesia dengan siklus 30-90 hari.

“Pada saat berada di atas suatu wilayah, perambatan MJO dapat memicu pertumbuhan awan yang cepat dan besar sehingga menghasilkan hujan dengan curah yang tinggi,” terangnya.

“Karena itu, kami mengimbau kepada Pemerintah Provinsi dan masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem. Seperti puting beliung, angin kencang, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es. Termasuk dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin dalam 1 hingga 5 hari ke depan,” pintanya.

Ke delapan pemeirntah provinsi yang diminta waspada, yakni Bengkulu, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Timjur. Kemudian, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Longsor Jelang Buka Puasa di Ternate
Menjelang berbuka puasa Kamis (30/4), masyarakat Kota Ternate, khususnya Kelurahan Marikurubu, Kecamatan Ternate Tengah dikagetkan dengan musibah longsor.

“Kejadian sekira pukul 17.00 WIT menjelang berbuka puasa. Dari informasi tersebut tim rekonstruksi dan rehabilitasi langsung menuju tempat kejadian,” ujar Kepala Badan Penangulan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate, M Arief Gani.

Menurut dia, BPBD Kota Ternate sejak Januari sudah siaga untuk menyikapi cuaca ekstrim. Karena keputusan wali kota yang berkaitan sudah ada keputusan untuk siaga darurat.

“Mengimbau kepada masyarakat agar supaya selalu menyikapi dengan cuaca yang akhir-akhir ini sangat ekstrim, seperti curah hujan, angin serta dibarengi petir, maka tetap waspada,” katanya.(aji/fir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *