HalbarHalselMaluku UtaraTernate

Sudah Tiga ODP Korona di Malut

×

Sudah Tiga ODP Korona di Malut

Sebarkan artikel ini
RSUD dr Chasan Boesoirie

HARIANHALMAHERA.COM –  Jumlah orang dalam pengawasan (ODP) Korona (Covid-19) di RSUD dr Chasan Bosoirie kembali bertambah. Dari data Satuan tugas Covid-19 Malut, sampai saat ini sudah ada tiga orang, artinya bertambah satu dari kemarin.

Sekretaris Satgas Covid-19 Malut, dr Rosita Alkatiri  menyebutkan, ketiga ODP itu rujukan dari RSUD Kabupaten/Kota. Dimana, satu dari RSUD Jailolo yang di tujuh Kamis (19/3), satu ODP dari RSUD Labuha yang tiba di RSUD dr CB tadi malam, dan yang terakhir dari RSUD dr CB sendiri.

“Mereka tengah dalam observasi di RSUD dr Chasan Bosoirie. Dan sesuai penjelasan dokter, Kondisi mereka sehat pada umumnya baik,” katanya.

Dijelaskan, ketiga ODP ini memiliki sempat melakukan perjalanan dari daerah yang terjangkit COvid-19. Mereka memiliki gejala demam, sehingga untuk mengantisipasinya, pihaknya mengajukan rujukan dan pemanggilan untuk ditangani di RSUD dr CB. “Kami sudah mendapatkan selebaran dari Kemenkes, sesuai SOP-nya kami Malut untuk rujukan ke Litbangkes di Jakarta. Namun, untuk waktunya tergantung dengan Litbangkes-nya” katanya.

Sesuai standar operasional prosedur (SOP) satu ODP yang memiliki kriteria atau indikasi Covis-19 maka akan diambil spesimen minimal empat hari. “Setelah itu akan dilakukan mikroscek kembali dan apabila pasien itu dinyatakan negatif maka harus negatif dalam pemeriksaan dua kali,” terang juru bicara (jubir) Gugus penanganan Covid -19 itu.

Sedangkan untuk orang dalam pemantauan sendiri sejauh ini berjumlah 22 orang yang tersebar di kabupaten / kota. Mereka ini masih pantau gejala-gejala selama 14 hari.

“Namun 22 orang ini kami lagi mau merubah statusnya, karena ada pergeseran pedoman dari Kemenkes sekarang sudah direvisi ketiga,” katanya.

Dalam revisi ketiga itu menyebutkan, kedepan bahwa untuk  orang dalam pemantauan devenisinya orang yang memiliki riwayat perjalanan dari daerah yang terjangkit, dan memiliki gejalanya yaitu demam batuk, pilek, ada sesak nyeri tenggorokan. “Jadi orang yang pulang dari perjalanan luar daerah dan memiliki gejala tersebut kita akan kategorikan sebagai ODP, apabila pelaku perjalanan itu tidak menunjukkan gejala-gejala, maka kita akan lanjutkan untuk melakukan pemantauan diri sendiri.” jelasnya.

Rosita mengimbau kepada warga agar tidak panik. “Jadi tidak akan ada pemberitaan di luar bahwa ada yang sudah positif  atau negatif semua itu murni akan keluar dari hasil laboraterium dan pasti kita akan memberikan informasi kepada masyarakat. mohon bantuannya sehingga kami mampu dapat melakukan pekerjaan kami dalam tugas – tugas penanganan Covid- 19 di Maluku Utara” pungkasnya.(lfa/pur)

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *