FootballOlahraga

Generasi Emas Dituntut Cerdas

×

Generasi Emas Dituntut Cerdas

Sebarkan artikel ini
Para pemain Belgia merayakan gol

HARIANHALMAHERA.COM – Pada Euro 2016, Belgia yang turun kali pertama di turnamen mayor dengan skuad generasi emas seperti Eden Hazard, Romelu Lukaku, Thibaut Courtois, dan Kevin De Bruyne hanya berstatus runner-up grup.

De Rode Duivels yang mencatat dua kemenangan dan satu kekalahan harus puas finis di bawah Italia.

Di Euro 2020 pada tahun ini, De Rode Ruivels ”naik pangkat” dengan finis sebagai juara grup. Skuad Roberto Martinez sukses menyapu bersih kemenangan dalam tiga laga.

Tapi, seandainya disuruh memilih, Eden Hazard dkk mungkin memilih finis sebagai runner-up di Euro 2020. Bagaimana tidak, sebagai juara grup B, De Rode Duivels malah harus bertemu juara bertahan Portugal di awal fase knockout alias babak 16 besar.

Sebab, Portugal hanya mampu finis ketiga di grupnya (grup F) dan meraih tiket lolos sebagai satu di antara empat slot peringkat ketiga terbaik. Bandingkan jika Belgia finis sebagai runner-up (yang ditempati Denmark). Lawan di 16 besar ”hanya” Wales.

Meski begitu, Belgia yang notabene timnas nomor satu dunia tidak keder menghadapi Cristiano Ronaldo dkk di Estadio La Cartuja, Sevilla, pada Senin dini hari (28/6). Seperti yang disuarakan wingback kanan Belgia Thomas Meunier.
”Portugal tidak akan mengubah ambisi kami. Euro kali ini harus menjadi milik kami,” kata pemain Borussia Dortmund itu seperti dilansir Voetbalprimeur.

Meunier yang mencatat caps ke-50 saat Belgia mengalahkan Finlandia dalam laga pemungkas grup B (22/6) menilai, De Rode Duivels sangat tangguh ketika semua pemain pilar bisa dimainkan dan dalam kondisi prima.

”Ada Axel (Witsel) yang sudah turun melawan Finlandia dan Eden (Hazard) serta Kevin (De Bruyne) dengan kondisi fisik yang semakin bagus,” tutur salah satu pencetak gol Belgia ke gawang Rusia dalam matchday pertama grup B (13/6) tersebut.

Hanya, HLN Sport menyebut bahwa Belgia belum teruji di Euro 2020. Berbeda dengan Portugal yang sudah menghadapi lawan-lawan berat selama fase grup.

Hal itulah yang dianggap mantan striker timnas Belgia Nordin Jbari sebagai tantangan bagi Hazard dkk untuk bermain lebih cerdas saat melawan Portugal.

”Mereka (Portugal) bisa membuat perbedaan kapan pun, mencetak gol sangat awal maupun gol di menit-menit akhir,” tutur Jbari kepada RTBF.

Jbari lalu mencontohkan saat gawang Belgia sudah dibobol striker Denmark Yussuf Poulsen pada menit kedua (18/6). ”Jadi, biarkan bola mengalir dengan baik dan berusaha tetap tenang. Kalau tidak, Portugal akan memberikan kesulitan lewat serangan balik cepat,” imbuhnya.

Selain taktik, Belgia dituntut cerdas dalam recovery. Meski beristirahat enam hari sejak melawan Finlandia hingga hari H kontra Portugal, Belgia termasuk skuad yang kelelahan dalam perjalanan antarnegara sepanjang fase grup.

Seiring tetap bermarkas di Tubize, Belgia menempuh perjalanan udara sejauh 11.726,6 kilometer. Dua kali terbang ke Saint Petersburg dan sekali menuju Kopenhagen.

”Bepergian tak punya pengaruh yang bagus bagi tubuhmu. Kami harus kembali dari Rusia yang memerlukan tiga jam penerbangan setelah laga selesai tengah malam. Jadi, ini (jeda enam hari, Red) sama sekali tidak membantu kami dalam recovery,” papar bek Belgia Thomas Vermaelen seperti dikutip Daily Mail.

Treinador Portugal Fernando Santos juga melontarkan warning kepada anak asuhnya tentang Estadio La Cartuja di Sevilla yang bercuaca panas cenderung kering saat ini. Berkebalikan dengan Saint Petersburg dan Kopenhagen yang berudara sejuk.

Spanyol yang berstatus tuan rumah saja tidak nyaman bermain di stadion berkapasitas 60 ribu penonton itu. ”Suhu panas akan cepat menguras energi,” ucap Santos kepada Maisfutebol.

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *