HARIANHALMAHERA.COM— PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) melakukan pengerjaan renovasi lapangan Cekel di Desa Lelilef Sawai, Weda Tengah, Halmahera Tengah. Renovasi ini sebagai bentuk dukungan perusahaan terhadap pembangunan di desa lingkar industri, termasuk kebutuhan atas fasilitas olahraga, yang dilakukan sejak awal tahun ini.
Kepala Desa Lelilef Sawai, Frileks Arbaben mengatakan, awalnya ia bersama dengan Organisasi Pemuda Lelilef Sawai (OPLS) bertemu dengan manajemen PT IWIP untuk meminta bantuan, guna merenovasi lapangan tersebut. Permintaan itu lalu disambut baik oleh PT IWIP.
“Terbukti dengan campur tangan dari PT IWIP, kita semua bisa menyaksikan lapangan Cekel pada hari ini sangat indah,” katanya.
Setelah pengerjaan selama 9 bulan, pada Sabtu (9/10) kemarin, fasilitas lapangan Cekel diresmikan. Peresmian itu dihadiri Vice President PT IWIP Kevin He. Pengerjaan itu dilakukan untuk membangun tribun berkapasitas 500 orang, rabat beton keliling lapangan, penerangan, kamar ganti dan WC, serta sumber listrik sebanyak 19.200 watt.
Karena itu, Frileks mengucapkan banyak terima kasih kepada IWIP atas bantuannya dalam renovasi lapangan Cekel. Dia juga berterima kasih kepada masyarakat yang turut mendukung pelaksanaan renovasi tersebut.
Sementara itu, Kepala Desa Lelilef Waibulan Faisal Hi Djamil, menganggap renovasi lapangan ini sangat penting, terutama dalam membangun hubungan persaudaraan antara masyarakat.
“Saya melihat dalam 5 tahun terakhir hubungan kita dalam hal olahraga masih kurang. Dengan adanya lapangan ini, saya harap generasi penerus supaya selalu bermain sepak bola setiap sore, karena di situlah bisa menyatukan kita semua,” ujarnya.
Faisal mengajak segenap masyarakat Lelilef Sawai dan Lelilef Waibulan, agar sama-sama menjaga fasilitas yang telah dibangun itu.
Vice President PT IWIP Kevin He mengatakan, sebuah kebanggan bagi IWIP untuk menjadi bagian dalam meningkatkan kesehatan warga, baik di Lelilef Sawai maupun Halmahera Tengah pada umumnya. Karena bagi IWIP, kata Kevin, kesehatan erat dengan energi dan semangat untuk melakukan kemajuan, sementara kemajuan erat dengan kesejahteraan.
“Lapangan sepak bola ini kami harapkan akan selalu dipakai dan dirawat. Digunakan bukan hanya supaya warga sehat, tapi kesempatan untuk saling berinteraksi dan berkolaborasi,” ujarnya.
“Saya percaya, jika Ruud Gullit, legenda sepak bola dari Belanda memiliki garis keturunan Maluku, dan Rizky Pora untuk Timnas Indonesia, maka saya harap akan ada legenda sepak bola baru dari desa ini,” katanya.(tr-01/fir)
Respon (1)