HARIANHALMAHERA.COM – Setelah Kota Ternate, toko swalayan Alfamidi mulai merambah Halmahera Utara (Halut). Usaha waralaba yang didirikan Djoko Susanto itu kabaranya sudah mulai membangun beberapa gerai-nya di Kota Tobelo.
Meski kehadiran Alfamidi ini memberikan dampak positif baik terhadap peningkatan PAD maupun memenuhi kebutuhan warga, namun masuknya toko swalayan yang memiliki gerai terbanyak di Indonesia itu rupanya dikhawatirkan pihak LSM Mitra Publik Halut.
Mereka menilai kehadiran Alfamidi bisa mengancam para pedagang tradisonal di daerah. Apalagi, kehadirannya tidak melalui tahapan sosialisasi oleh Pemda Halut. “Selama ini tidak pernah ada sosialisasi ke masyarakat maupun pedagang ,” kata LSM Lembaga Mitra Publik Kalut Sukitman Asgar, (11/7).
Pemda Halut setidaknya harus memikirkan pikirkan nasib pedagang lokal dengan kehadiran bisnis retail minimarket ini. “Memang satu sisi baik untuk daerah, seperti rekrut tenaga kerja lokal dan pemasukan PAD, tetapi jika pemda tidak batasi maka bagaimana dengan nasib pedagang lokal, itu yang harus dipikikan pemerintah sebelum beri izin,” pintanya.
Dia mengaku, dari informasi yang didapat, salah satu lokasi Alfamidi yang tengah dibangun di Tobelo yakni berada di jalan Bhayangkara, Desa Gamsungi tepatanya di gedung Marahai Tobelo. ”Dan sekarang perekrutan tenaga kerja sudah disebarkan melalui medsos. Bagi kami ada yang aneh, karena kapan ijinnya keluar tiba-tiba sudah ada pembangunan,” tuturnya.(dit/pur)
