HARIANHALMAHERA.COM–Meski jumlah akhir bantuan hibah dari perusahaan hingga saat ini baru tercatat sebesar Rp 14,2 Miliar, namun Pemprov optimis dana hibah yang terkumpuil nanti bisa mencukupi pemenuhan kebutuhan penanganan Covid -19 tahap II di Malut.
Kepala BPKAD Bambang Hermawan menuturkan, dana hibah sebesar Rp 14 Miliar lebih itu sudah masuk di rekening kas daerah (Kasda). Namun begitu, data terkait besaran dana hibah beserta nama perusahaan baru akan dipublis secara keseluruhan jika semua telah dikumpulkan
BACA JUGA : Anggaran Cekak, Pemprov Minta Kontribusi Perusahan
Sebab, masih pihaknya masih menunggu respon beberapa perusahaan yang belum melakukan penandatanganan NPHD hingga batas waktu 7 Oktober mendatang. “Setelah semua terkumpul baru kita umumkan ke publik,” ujar Bambang, Minggu (4/10).
Dia berharap, NPHD dengan perusahaan yang beroperasi di Malut ini bisa mencapai target Rp 20 miliar sehingga bisa memenuhi kebutuhan penanganan Covid -19 mulai dari Jaringan Pengaman Sosial (JPM) serta pemulihan ekonomi. itu Artinya, Pemprov masih butuh tambahan NPHD sebesar Rp 5 Miliar lebih lagi.
BACA JUGA : Sumbangan Perusahan Untuk Penanganan Covid Sudah Capai Rp 14 Miliar
Pemprov memang memasang target hibah perusahaan sebesar Rp 20 miliar, karena jumlah ini nantinya ditambah dengan Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp 15,6 miloar dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp 5 miliar. “Kebutuhan penanganqn sampai Desember itu sekitar Rp 40 miloar. Kalau masih dana bisa dipakai tahun berikutnya,” ucap Bambang.(lfa/pur)