HARIANHALMAHERA.COM–Senyum terpancar dari raut wajah Sumitro Amad dan Karmila, orang tua dari balita berusia 7 bulan bernama Fina Fathia, penderita hidrosefalus (penumpukan cairan dalam rongga fertikal otak), saat disambangi Manager Corporate Social Responsibility (CSR) PT. NHM, Hansed Lasa.
Dalam kesempatan itu, PT. NHM menyerahkan uang sebesar Rp10 juta kepada keduanya di Desa Mailoa, Kecamatan Malifut, Halmahera Utara (Halut), untuk keperluan pengobatan.
Menurut Sumitro, buah hati mereka divonis menderita hidrosefalus oleh dokter sejak masih dalam kandungan. “Saat dirujuk di RSUD Tobelo Maret kemarin baru torang tahu,” ungkap Sumitro kepada Harian Halmahera, Senin (26/10).
Setelah kembali ke rumah di Desa Mailoa, kata Sumitro, tidak ada lagi pengobatan lebih lanjut. “Karena torang (kami) tara (tidak) ada biaya untuk berobat,” katanya.
Sementara, sehari-hari Sumitro bekerja sebagai buruh bangunan. “Itu pun tara (tidak) menetap. Nanti ada baru saya bekerja,” katanya. Sedangkan Karmila hanya ibu rumah tangga.
Terkait bantuan, Karmila menyebut sudah ada upaya dari pemuda di Desa Mailoa. Termasuk dari pihak PT. NHM. “Jadi Selasa besok (hari ini, red) kami akan ke Ternate meminta rujukan operasi di rumah sakit, antara Bandung atau Jakarta,” timpal Sumitro.
Rencana operasi dari dua kota ini, kata Sumitro, setelah Dinas Kesehatan Pemkab Halut mendatangkan dokter untuk mengecek kondisi Fina. “Dokter bilang, untuk operasi penyakit ini paling bagus itu Bandung atau Jakarta,” katanya.
Meski bantuan masih terus mengalir, keduanya pun mengaku bersyukur atas perhatian dan kepedulian, baik dari pemuda desa maupun PT. NHM terhadap anak mereka. “Terima kasih e,” ucap Sumitro. (kho)
