Kabar baik dan juga kabar buruk mengawali pemanfaatan transportasi udara di Kabupaten Halmahera Utara (Halut) melalui bandara Kuabang, Kao. Berikut laporannya.
HARIANHALMAHERA.COM–KABAR baiknya, bandara Kuabang, Kao, kembali melayani penerbangan komersil per 1 Januari 2021. Maskapai Wings Air sudah membuka kembali rute penerbangan, setelah ditutup pada beberapa waktu lalu karena menurunya jumlah penumpang akibat pandemi cobid-19.
Kabar baik ini diutarakan langsung Kepala Bandara Kuabang, Kao, Ristu Bintoro. Menurutnya, ruter penerbangan Kao-Manado dan sebaliknya, sudah dibukan kembali sejak 1 januari 2021. “Syukur, Alhamdulillah. Ini tentu menjadi kabar gembira, karena sangat berdampak bagi pengembangan ekonomi daerah,” katanya, ketika dihubungi harian Halmahera, kemarin.
Meski demikian, lanjutnya, rute penerbangan ini menjadi tantangan bagi pihaknya. Alasannya, saat ini masih dalam pandemi covid-19. Dirinya khawatir, jumlah penumpang belum akan memenuhi target sebagaimana yang diharapkan pihak maskapai.
“Jujur saja, rute penerbangan ini sudah mulai dibuka sejak 1 Januari. Namun, penerbangan masih cancel karena tidak adanya penumpang. Nah, kabarnya besok (hari ini, red) akan terbang perdana meski keterisian (seat load) sedikit,” terangnya.
BACA JUGA : Pemanfaatan Bandara Kuabang Bukti Komitmen H Robert
Disinggung berapa target seat load yang diinginkan pihak maskapai, Ristu secara terbuka menyebut 70 persen. Artinya, jika jenis pesawat Wings Air ATR-72 yang memiliki kapasitas 78 penumpang, maka paling tidak keterisian penumpang mencapai 55 orang. “Salah satu solusi, kami meminta bantuan PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) agar bisa memanfaatkan rute penerbangan ini,” terangnya.
Tidak hanya itu, dirinya juga mengaku, akan berupaya bertatap muka dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halut, untuk berdiskusi dan mencari solusi bersama dalam meramaikan bandara Kuabang, Kao, yang tidak lain aset untuk mendorong perekenomian Halut.
BACA JUGA : Gandeng Batik Air, H Robert ‘Hidupkan’ Lagi Bandara Kuabang Kao
“Mungkin besok (hari ini, red) saya akan mencoba bertemu dengan bupati. Semoga dari pertemuan itu ada harapan yang lebih baik ke depan. Apalagi dari NHM juga sudah memberikan respon sangat positif. Jadi, kami optimis,” ujarnya.
Diakui, dalam catatan pihaknya, minat warga Halut yang memanfaatkan pesawat untuk bepergian cukup banyak. Hanya saja, banyak yang melalui bandara Ternate. “Persoalan ini juga yang akan dicarikan solusi. Termasuk, keterkaitan dengan pandemi saat ini yang benar-benar mengurangi minat orang bepergian jauh,” terangnya.
Sementara itu, manajemen PT NHM menyebut akan mengarahkan para karyawannya yang terbang dari Halut menuju Manado atau sebaliknya untuk terbang melalui bandara Kuabang – Kao. Hal ini sebagai tanggapan atas permohonan dari Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas III Kuabang – Kao yang mengharapkan PT NHM memanfaatkan jalur penerbangan yang sudah dibuka kembali dari Kao ke Manado dan sebaliknya.
“PT NHM melihat ini hal yang baik, tidak hanya bagi para karyawan kami yang akan pergi dan pulang ke dua wilayah ini, tetapi juga untuk mendorong perekonomian Halmahera Utara,” kata Manajer Komunikasi PT NHM, Ramdani Sirait.
Selain itu, PT NHM juga memiliki lokasi karantina di kota Tobelo yang tidak jauh dari Bandara Kuabang – Kao untuk para karyawan PT NHM dan mitra kerja yang akan kembali masuk kerja dan terbang dari Manado.
Program karantina tersebut, lanjut Ramdani, merupakan bagian penerapan protocol Covid-19 bagi seluruh karyawan dan mitra kerja PT NHM yang akan kembali bekerja ke Tambang Emas Gosowong di Halut. Selama masa karantina, seluruh karyawan dan mitra kerja harus dua kali negatif berturut-turut hasil swab test-nya.(fir)