HARIANHALMAHERA.COM–Pemkab Halmahera Tengah (Halteng) tak lama lagi akan segera melepas salah satu asset termahalanya, yakni KM Faisayang lewat lelang terbuka.
Pelelangan kapal yang sempat menjadi objek penyelidikan kasus dugaan tindak pidana korupsi (Tipikor) oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Malut itu tinggal menunggu persetujuan Bupati Halteng, Edi Langkara.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Saiful Samad mengaku, perhitungan nilai kapal sendiri sudah selesai dilakukan pihak Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL). “Memang perhitungan nilai sudah selesai. Sekarang, kata dia, tinggal menunggu Bupati menandatangani berkas pelelangan,” katanya.
Ketika ditanya berapa nilai harga kapal perhitungan KPKNL ? Saiful tidak mengetahuinya. Namun, harganya ditaksir berada di bawah Rp 1 Miliar. Sebab, di masa pemerintahan M Al Yasin Ali, pihak KPKNL pernah melakukan perhitungan nilai kapal yang saat itu ditetapkan sebesar Rp1,2 Miliar. “Hanya saja secara aturan, kita harus lakukan perhitungan ulang karena aturannya harus seperti itu,” terangnya.
Jika melihat nilai harga kapal yang ditetapkan KPKNL, tentu mengalami penyusutan cukup signifikan mencapai Rp 10 miliar. Sebab, kapal tersebut dibeli Pemkab pada tahun 2010 dengan harga Rp 11 Miliar lebih.
Terpisah, ketua DPRD Halteng, Zakir Ahmad berharap KM Faisayang secepatanya dilelang. “Pada prinsipnya DPRD juga berharap pemerintah daerah, segera dilelang. Sehingga, bila ada pengusaha yang berminat bisa langsung di lepas,” Kata Zakir , Minggu (10/1).
Sebab, jika terlalu lama dibiarkan takutnya, nilaianya akan semakin menyusut. Bahkan, berpotensi menjadi besi tua dan tenggelam di pelabuhan Weda sehingga mengganggu lalulintas kapal yang akan sandar di pelabuhan.
“Bisa berkonsekuensi pada anggaran, untuk pembiayaan pemindahan bangkai kapal. Olehnya itu, bila tidak ada masalah kita berharap agar Pemda segera lelang tersebut,”pungkas Politisi Golkar serta ketua DPD Golkar Halteng ini.(tr1/pur)
