HARIANHALMAHERA.COM— Pep Guardiola terlihat gembira begitu mengetahui hasil drawing (undian) babak perempat final Liga Champions pertengahan Maret lalu yang mempertemukan timnya, Manchester City dengan Tottenham Hotspur.
Mantan pelatih Bayern Muenchen itu memang pantas senang, dengan hasil undian itu, Pasalnya dia memiliki rekor cukup bagus kala menghadapi tim yang diasuh oleh Mauricio Pochettino.
Sepanjang karirnya, Guardiola telah 14 kali beradu taktik dengan Pochettino. Dari 14 pertemuan itu dia meraih delapan kemenangan dan hanya kalah dua kali, empat laga lainnya berakhir imbang.
Sepanjang menangani City, Guardiola juga memiliki rekor yang bagus. Dari lima kali bertemu Tottenham, City asuhan Guardiola mampu menang tiga kali dan hanya satu kali menelan kekalahan, satu laga lainnya berakhir imbang.
Musim ini, City juga telah mengalahkan Spurs 1-0 pada pertemuan pertama di Liga Inggris. Karenanya, pada leg pertama babak perempat final di Tottenham Spurs Stadium dinihari nanti, Guardiola optimis bisa memetik kemenangan. (live di RCTI Pukul 04.00 WIT)
“Sukses terbaik kami di kompetisi ini adalah berada di semifinal. Dibanding dengan Real Madrid, Barcelona atau Bayern Munchen, lihat saja seberapa banyak gelar Liga Champions mereka,” katanya.
Guardiola boleh saja sesumber. Namun, berbicara di kompetisi Eropa, The Citizens punya sejarah kelam. Mereka selalu kalah dalam duel melawan sesama klub Inggris jika bermain di kompetisi antarklub Eropa.
Di semifinal Piala Winner 1970-1971, City dua kali kalah menghadapi Chelsea (0-1, 0-1). Kemudian di perempat final Liga Champions musim lalu, Manchester City juga dua kali dikalahkan Liverpool (0-3, 1-2).
“Kami mengenal dengan baik tim lawan. Manchester City sangat kuat dalam level taktik, tetapi begitu juga kami,” kata Ledley King, duta Tottenham sebagaimana yang dilansir situs UEFA.
Hal inipula disadari penyerang City, Riyad Mahrez. Eks pemain Leiceter City itu mengingatkan rekan-rekannya bahwa pertandingan kontra Tottenham tak akan berjalan mudah. Sebab, kedua tim telah mengetahui gaya permainan, kelebihan dan kelemahan dari masing-masing kesebelasan. Keadaan itu akan membuat pertandingan berjalan lebih berimbang.
“Ini akan menjadi pertandingan yang sangat sulit, tapi saya pikir kami akan siap. Kami mengenal mereka, mereka juga mengenal kami. Kami sudah menghadapi mereka berkali-kali dan kami sudah mengalahkan mereka, tetapi mungkin mengenal satu sama lain dengan baik juga bisa merugikan,” ujar Mahrez.
Bermain di stadion baru pun akan memberikan motifasi tersendiri bagi Spurs. Sebab, stadion yang baru dijajal itu memiliki atmosfir yang bisa membuat anak asuh Mauricio Pochettino mendapatkan tambahan semangat.
Namun, tidak demikian dengan gelandang City, Kevin de Bruyne. “Saya tidak peduli dengan stadionnya. “Saya peduli dengan tim yang kami lawan,” kata pemain nasional Belgia tersebut
Menurut dia, tak ada perbedaan berarti bermain di stadion lama mereka, White Hart Lane, atau pun di Stadion Tottenham Hotspur. “Semua orang membicarakan stadion tersebut seolah-olah ini adalah sesuatu yang spesial. Setiap tim memiliki stadion, semua tim memiliki suporter,” katanya seperti dikutip Reuters. (tic/pur)
TOTTENHAM (3-5-1-1)
Lloris; Alderweireld, Sanchez, Vertonghen; Trippier, Rose, Winks, Sissoko, Eriksen; Alli; Kane
Pelatih: Mauricio Pochettino
MAN. CITY (4-3-3)
Ederson; Walker, Stones, Otamendi, Laporte;Fernandinho, De Bruyne, Silva;B.Silva, Sterling, Aguero
Pelatih: Pep Guardiola