Halut

Mitan Langka, Ada yang ‘Main’?

×

Mitan Langka, Ada yang ‘Main’?

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Penyaluran Minyak Tanah (Foto:net)

HARIANHALMAHERA.COM–Ada roma ‘tak sedap’ dari kelangkaan minyak tanah (mitan) yang terjadi di Kabupaten Halmahera Utara (Halut). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halut melalui Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Bahri Dode, bahkan menduga ada permainan di lapangan.

“Sebenarnya minyak tanah di Halut mulai dari 2018 itu normal saja. Sampai pada 2021, Januari, terjadi kelangkaan. Ketika saya turun kelapangan untuk mencari tahu, ternyata ada dugaan permainan. Seperti pihak pangkalan minyak tanah sudah mengambil, lalu mereka menjual dengan gallon kepada orang lain,” kata Bahri, ditemui wartawan Harian Halmahera, kemarin.

Ditanya pangkalan mana yang diduga bermain, Bahri enggan memberitahukannya. Dia menyebut, mitan itu sudah dimasukkan ke dalam galon dan dijual. “Itulah yang menyebabkan kelangkaan. Saya sudah laporkan ini kepada bupati. Nah, siapa yang bermain seperti ini maka sanksinya surat izin usahanya (SIU) akan dicabut,” tegas Bahri.

Bahri menambahkan, dirinya pada Selasa (9/2/) baru turun di pasar Wosia untuk mencari tahu mitan. Dia mengaku menemukan penjual dipinggir jalan. Harganya Rp 12 ribu per liter. “Saya akan mencari tahu siapa yang melakukan ini. Bila kedapatan, maka sanksinya tegas,” teranghnya.

BACA JUGA : Warga Morotai Buru Mitan di Tobelo

Sementara, pihak Depot Pertamina Tobelo, belum memberikan keterangan secara resmi terkait kelangkaan mitan ini. Saat wartawan Harian Halmahera menyambangi kantor Depot Pertamina di Kupa Kupa, manajer depot sedang keluar daerah.

Beberapa pegawai depot yang sempat diwawancarai hanya memberikan penjelasan bahwa seluruh kebutuhan mitan sudah didistribusi ke semua agen. “Nanti kalian koordinasi saja dengan pihak agen yang ada di Tobelo. Tanyakan kenapa minyak tanah menjadi langka,” kata salah satu pegawai yang tidak mau namanya dikorankan.

Nur, salah satu agen mitan di jalan Pelabuhan, juga tidak mengetahui penyebab terjadinya kelangkaan mitan. “Minyak tanah baru masuk tadi. Harga jual per liternya Rp 7.000,” ujarnya.

Berbeda dengan Nur, agen mitan lainnya, justru mengaku sedang kosong. Karena kekurangan stok ini mereka menjual dengan harga Rp 7.000 per liter. “Kami pihak agen juga tidak tahu kenapa sampai minyak tanah ini kosong,” ujar salah satu agen.

Terpisah, Pertamina Unit Manager Communication, Relation dan CSR Regional Papua Maluku, Edi Mangun, dalam pernyataan dikutip dari kompas.com pada awal Januari,  meminta agar aparat kepolisian mengungkap modus kelangkaan minyak tanah di di Ambon, Ternate dan Papua. “Kami heran, walaupun stok aman dan telah melakukan distribusi normal ke agen dan pangkalan, di awal tahun selalu muncul informasi adanya kelangkaan minyak tanah di masyarakat,” kata Edi dilansir dari Antara, Sabtu (9/1), lalu.

Padahal stok di terminal BBM di Maluku atau Papua masih aman dalam 15 hari ke depan. Sementara dalam penyaluran minyak tanah di agen atau pangkalan, kuota masih sesuai seperti awal dan tidak mengurangi jatah yang diberikan.

Dia menjelaskan, amanah UU Migas bahwa untuk pengawasan di luar jangkauan Pertamina melibatkan seluruh elemen dari Dinas Perindagkop dan aparat penegak hukum untuk dapat mengawasi mobilisasi pergerakan mobil minyak tanah. “Peristiwa kelangkaan minyak tanah sering terjadi masuk tahun baru. Aparat keamanan dan Disperindagkop dapat mengungkap apakah ada atau tidak modus operandi dengan kelangkaan minyak tanah ini,” kata Edi.

Sebelumnya, Sales Area Manager Retail Maluku PT Pertamina (Persero) Region Maluku-Papua, Wilson Eddi memastikan stok Bahan Bahan Minyak (BBM) di Kota Ternate, Maluku Utara cukup hingga satu bulan ke depan. Kebutuhan BBM berbagai jenis bagi masyarakat tersedia hingga satu bulan dengan menyiapkan sebanyak 20 ribu kl dan jumlah tersebut untuk semua jenis BBM yang akan didistribusikan ke masyarakat.

Dia mengatakan, pihaknya sudah mengantisipasi secara baik agar tidak terjadi kelangkaan BBM di Ternate dan jangan lagi ada yang menimbun BBM. Selain itu, kata Wilson, masyarakat di Kota Ternate tidak perlu khawatir, sebab stok BBM selalu dipasok dari Wayame, Kota Ambon maupun tempat lainnya kepada empat depot BBM yang berada Kota Ternate, Tobelo, Kepulauan Sula dan Labuha.

“Kita sudah mempersiapkan dengan sangat baik, bahkan telah berkoordinasi dengan kepolisian dan pemda. Kita memastikan semua kebutuhan, baik untuk yang di darat maupun di laut, telah siap semuanya,” kata dia.(kpc/tr-05/fir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *