HARIANHALMAHERA.COM–Aktivitas pedagang rempah dapur berupa bawang, cabai dan tomat (Barito) diseputaran jalan kemakmuran, tepatnya emperan pertokoan pasar Rawajaya ternyata mendapat perihatian dari komisi III DPRD Halut. Sebab, lapak ‘dadakan’ tersebut dianggap mengganggu kenyamanan masyarakat umum hingga limbah berhamburan.
Ketua Komisi III DPRD Halut, Sahril Hi. Rauf, pun mendesak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) pemkab Halut untuk segera taktisi masalah tersebut dengan merelokasikan mereka ke pasar Inpres Rawajaya.
“Jika perbaikan pasar Inpres Rawajaya sudah selesai maka Dinas terkait sudah harus memindahkan pedagang dan ini juga upaya fungsikan pasar tersebut,”ucapnya, minggu (13/2)
Pedagang Barito yang saat ini berjualan di Desa Rawajaya itu lanjut Sahril, sebenarnya lokasi itu bukan sebuah pasar, namun mereka berjualan di depan ruko maupun tokoh yang ada disekitarnya sehingga menyebabkan limbah para pedagang tidak terkontrol dengan baik, dimana pada malam hari aroma tidak sedap tericum hingga dikeluhgan warga disekitar.
“Ketika pedagang berjualan di siang hari, apalagi menjual ikan dan limbahnya tidak di buang jauh-jauh, maka jangan heran kalau malam hari bau sisa ikan ini tercium sanga menyengat,”ungkapnya.
Ketua Komisi III DPRD Halut meminta Disperindag secepatnya perbaiki kerusakan pasar Inpres Rawajaya dan segera relokasi pedagang ke pasar tersebut. “kami minta agar bulan ini juga pedagang Barito sudah harus di pindahkan, Disperindag harus bertanggung jawab atas pemindahan ini,”tandasnya.(cw)
