HARIANHALMAHERA.COM–kecurigaan komisi I DPRD Halut soal pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) disinyalir paling rawan terjadi praktek bisnis illegal sepertinya mulai tercium oleh Pemkab Halut. Hal itu dibuktikan dengan telah diterjunkan personil satuan polisi pamong praja (Satpol PP) ke sejumlah SPBU untuk mengawasi aktivitas pengisian hingga pasokan BBM.
Sekertaris daerah (Sekda) Halut, Erasmus J. Papilaya, menuturkan bahwa menindaklanjuti keresahan pengendara tentang antrian panjang terjadi di SPBU akibat pengisian BBM menggunakan jeriken dan informasi masyarakat bahwa adanya modus terbaru pengisian telah dikerahkan personil Satpol PP untuk ikut mengawasi langsung pelayanan SPBU.
“Hari ini (senin kemarin,red) kita Pemkab Halut sudah kerahkan personil Satpol PP ke sejumlah SPBU di wilayah Halut untuk mengawal pengisian BBM, kami juga sudah beritahukan ke petugas SPBU agar mengecek tengki mobil maupun sepeda motor atau alat transportasi lain, sebab informasi yang kami terima bahwa saat ini ada modus terbaru untuk pengisian BBM yakni dengan cara dimodifikasi tangki alis sudah di besarkan,”katanya, senin (11/4).
Selain pengawasan terhadap SPBU menurut Sekda Halut, Pemkab Halut juga menyurat ke pihak Pertamina di wilayah Halut untuk meminta keterangan seputaran masalah BBM yang diresahkan masyarakat pasca terjadinya kenaikan harga yang berdampak juga pada naiknya harga barang kebutuhan pokok dan tarif angkutan umum seperti becak motor (bentor), ojek dan angkutan penumpang lintas maupun dalam kota.
“Besok (hari ini red) kami Pemkab Halut akan layangkan surat panggil ke Pertamina di Halut untuk bersama-sama membahas terkait BBM terutama soal stok BBM menjelang lebaran nanti, apakah stok ini bisa tersedia sampai lebaran atau tidak,”ungkapnya.
Dalam pertemuan nanti lanjut orang nomor 03 Pemda Halut ini, pihaknya menghimpun informasi terkait penyebab kenaikan BBM sekaligus mencari solusi untuk menekan dampak yang diresahkan masyarakat. “Pemda Halut akan mencoba mencari jalan keluar dari dampak kenaikan BBM ini,”ujarnya.
Selain itu dikatakan Sekda Halut, akan meminta pihak pertamina agar tidak melakukan praktek penimbunan BBM dan akan menekan pembelian menggunakan jeriken di SPBU. “Besok (hari ini red) kami akan bilang langsung ke Pertamina agar tidak melakukan penimbunan BBM, SPBU juga demikian, karena banyak BBM yang kosong ini bisa di lakukan penimbunan,”tegasnya.(cw)