HARIANHALMAHERA.COM–Pemkot Ternate ternyata belum menaruh perhatian serius dengan maraknya orang dengan gangguang jiwa (ODGJ) yang berkeliaran di jalan-jalan.
Ketidakseriusan Pemkot Ini terlihat dari tidak ada anggaran penanganan ODGJ. Inilah yang membuat Dinas Sosial (Dinsos) bersama pihak Puskesmas Kalumpang belum bisa memasukan R, warga Santiong penderita gangguang jiwa ke RSJ Sofifi.
Anggota Komisi III Nurlela Syarif saat mendampingi tim dari Dinsos, Puskemas Kelumpang dan pihak Kelurahaan di kediaman R mengaku, sempat berkoordinasi dengan pihak RSJ Sofifi.
“Namun memang ada beberapa kendala yang segera dikoordinasikan, yaitu pemberlakukan BPJS kesehatan, dan pembiayaan karena Dinsos juga terkendala biaya.” katanya.
R sendiri sebelumnya dinyatakan sembuh usai dirawat di RSJ di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) selama dua pekan. “Namun karena kendala perawatan berkala yaitu pemberian obat secara rutin akhirnya penderita kembali berulah,” ujarnya.
R kembali diamankan lantaran sering berkeliaran di jalan tanpa mengenakan pakaian. Sekujur tubuhnya pun dipenuhi kotorannya sendiri. Bahkan, R sering beraksi memeluk dan memegang alat kelamin warga.
“Hal ini sudah merisaukan dan memang ibu kandungnya juga sering mengeluh ke warga akhirnya atas inisiasi warga melapor ke saya,” ujar Nurlaela.
Nela mengakui maraknya ODGJ yang berkliaran dini penting kiranya ada kordinasi antara berbagai dinas terkait dengan RSJ Sofifi. Pemkot Juga bisa menyerap alokasi anggaran dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Untuk saat ini, R kata dia akan kembali dibawah pengawasan DInsos dan Puskesmas Kalumpang sambil menunggu respon dari Pimpinan Komisi dan Pimpinan DPRD untuk melakukan rapat koordinasi agar persoalan ini segera teratasi. (par/pur)